Kamis, 04 Juli 2013

[Chapter 2] FF: Actually He's Not A Boy!


Title: Actually, He's Not A Boy!

Author: Khodi
Length: Series
Rating: PG 13
Genre: Friendship, Comedy, School Life

Cast:
Lee Donghae - Super Junior
Jeon Hyosung - Secret
Cho Kyuhyun - Super Junior
Xi Luhan - EXO
Jung Yonghwa - CN Blue
Yoon Doojoon - Beast
Ren - Nuest
dan banyaaak suport cast lain....

Ijin nambahin main cast >.< aku lupa. ff ini bakalan ada cast lain *smirk
Kayaknya chap depan agak lama, tapi sebagai gantinya, nih chapter panjang... lebih 4000-an words -.-
Yosh, Happy Reading~!!

Chapter 2: Tawaran untuk Donghae dan Senior Paling Berkuasa?


-Khodi-



“Sunbaenim, sebenarnya, Sudah lama aku ingin mengutarakan hal ini padamu….”

Ren terdiam, -sekali lagi, dia hanya bisa terdiam- Dengan seriusnya, Ren berusaha mendengarkan dan memahami ucapan seseorang yang sedang ia punggungi di belakangnya itu.

Angin musim gugur yang menghembuskan dedaunan, juga menghembus rambut pirangnya dengan lembut.
Orang itu menggigit bibir bawahnya dengan keras,

“Aku merasa tersiksa karena terus menyembunyikannya, sunbaenim….”
“…….”
“Joahaeyo! Jeongmal joahaeyo!”

Tiba-tiba Ren menoleh ke arahnya, menatap sinis, dan berkata seolah mendesah kesal sambil mendengus sebal, “Aku itu namja! Dasar orang gila!”

.
.
.

“Kau bercanda…” ucap Donghae seolah tak percaya, tapi yeoja itu menaikkan wajahnya dan menatap Donghae dengan takut. “Aku akan lapor ke seonsaengnim…!” Donghae segera beranjak dan ingin pergi ke ruang guru.
“Jangan beritahu…. Jebal…” kata yeoja itu hampir menangis.
“Masa bodo pokoknya akan ku beritahu!” Donghae memunggungi yeoja itu, agak malu juga ngeliat seorang gadis yang ga dikenal ada di hadapannya hanya dengan handuk.
“Hajima! jebal…. Bukannya kau bilang kau tidak akan melakukan hal yang tak perlu kau lakukan?”
“Eh?” Donghae menolehkan kepalanya menatap yeoja itu kaget, “Kau membacanya?”
“Um!” yeoja itu mengangguk, “Jadi, jangan beritahu ya?”
Donghae berpikir, membuat yeoja itu berharap banyak, “ANI…” ucapnya tegas.

Donghae berjalan menuju pintu keluar, namun yeoja itu malah menahan lengannya sembari memegangi handuknya dengan erat, “JANGAAAN…!”
“KAAAUUU….” Donghae menatap mata yeoja itu dalam dan kesal, “Pakai baju dulu sana! Aku mau mandi, handukku ada di gantungan pintu! Aish!”
“Ah!” yeoja itu melepaskan jeratannya lalu tersenyum lega dan penuh harap, “Jadi kau tidak akan melaporkannya?”
“Siapa bilang?” Donghae memandangnya aneh, “Selesai mandi akan ku laporkan…”

.
.
.

“Kyuuuu, di kamar mandi gak ada!”
“Di kantin juga gak ada!”
“Di semua tempat gak ada!”
“Sial… kemana sih tuh anak baru…” ucap Kyuhyun kesal, padahal janjinya mau ketemuan di halaman belakang tapi dia merasa tertipu sama Hyojung. Sudah 2 jam Kyuhyun menunggu di halaman belakang tapi Hyojung tak kunjung muncul bikin dia dan temen-temennya nyariin Hyojung ke penjuru sekolahan tapi sampe sekarang gak ada juga. Bayangin aja, mereka pulang sekolah jam 2 dan sekarang udah jam 5 sore.

“Kyuhyun, kenapa gak tanya ke guru aja? Mungkin dia ada di kamarnya? Kenapa gak tanya ke guru aja kamarnya ada dimana??” kata Luhan memberi solusi
“Luhaaan, kalo tanya ke guru nanti mereka curiga kita mau ngapain anak baru itu…” ujar Kyuhyun
“Iya man, nanti kena jewer Leeteuk-seonsaengnim man!” tambah Yonghwa
“Oh begitu ya…” kata Luhan dengan polosnya.

“Ah sudahlah, yok kita lanjut nyari!”

.
.
.

Sekarang Hyojung sudah berpakaian dan mengeringkan rambutnya, dia memakai rok kuning yang tadi dilihat Donghae dan T-Shirt tipis bergambar panda. Donghae pun sadar kalo Hyojung adalah anak baru yang tadi pagi duduk di bangkunya Doojoon, Cuma aja Donghae gak tau nama Hyojung karena tidur dan gak peduli waktu perkenalan di kelas tadi.
“Aku akan melaporkanmu….” Donghae telah memegang daun pintu dan lekas membukanya, namun Hyojung meremas erat bajunya dari belakang,
“Jangan….” Kata Hyojung dengan lirih, “Aku akan membelikan mu photopack SNSD lengkap! Kau belum punya itu kan?”

Ekspresi Donghae berubah, kini dia antusias namun beberapa detik kemudian dia menoleh ke arah Hyojung dan menatapnya tegas, “Bagaimana kau tau?”
“ ‘bagaimana kau tau’ apanya?” tanya Hyojung bingung.
“Bagaimana kau tau aku belum punya photopack SNSD?”
“Ohhh itu,,,” Hyojung tersenyum, “Tapi maafkan aku sebelumnya karna sudah lancang, aku menemukan kotak hitam besar di kolong tempat tidurmu, jadi karna penasaran aku membukanya dan-“
“Ah cukup!” Donghae memotong perkataan Hyojung.

Hyojung tersenyum merasa senang dan bangga, seakan tau kelemahan Donghae. Sebenernya isi dari kotak hitam itu adalah segala items ala SNSD dari mulai album sampai mug Donghae koleksi semua, Cuma yang belum dia punya adalah photopack. Dan kali ini, Donghae ngerasa bodoh, bagaimana bisa sih seorang yeoja memasuki kamarnya dan tiba-tiba tau dimana dia menyimpan rahasianya? Dari mulai Donghae sekamar sama Kyuhyun aja Kyuhyun gak pernah sadar kalo ada kotak hitam disitu.

“Ba-baiklah…” ucap Donghae merasa kalah dan menyerah, “Aku tidak akan melaporkannya, asal kau membelikan ku photopack nya!”
Lagipula, lumayan juga sih dapet photopack ge-ra-tis dengan syarat cuma disuruh tutup mulut aja.
“Aye aye, captain!” seru Hyojung
“Dan… satu lagi!” seru Donghae, “Kalo gak mau identitasmu kebongkar, kau juga tak boleh membongkar ‘identitas’ku!”

“Identitasmu? Maksudnya sebagai pencinta SNSD?”
“Arrrggghh sudahlah diam saja, aku bukan pencinta SNSD aku SONE! Kalimat ‘pencinta SNSD’ kesannya maniak sekali.” Ujarnya dan beranjak ke kasurnya untuk berbaring.

“Hey, namamu itu siapa sih?” tanya Donghae pada Hyojung yang juga ikut beranjak menghampirinya,
“Nama asliku Jeon Hyosung, kalo disini sebut saja Hyojung!” kata Hyojung lalu terduduk disisi kasurnya Donghae, Donghae jadi merubah posisinya yang tadinya berbaring jadi terduduk di sampingnya Hyojung.
“Oh, jadi, kau memakai wig juga sesuatu yang membuat dadamu rata. kenapa kau bisa masuk di SMA ini? Kan sekarang udah pertengahan semester…”

“Ah, ne! kalo soal itu… aku pernah menang olimpiade matematika, jadi mereka mengijinkanku disini…”
“Oh, gitu ya,” Donghae membuang nafas berat, “Tapi aku terkesan dengan pemalsuan identitasmu!”
“Haha… iyadong!” Hyojung tersenyum bangga lalu kembali bertanya, “Aku bingung kenapa yang lainnya tidak menyadari suaraku yang tidak berat? Wajahku juga kan seperti perempuan.”
“Ah itu sih, nanti juga kau akan tau deh! Masih banyak yang berwajah lebih cantik darimu…” ledek Donghae. Karena tak mengerti, Hyojung hanya membalasnya dengan anggukan.

“Oh iya, kau pilih kelas reguler atau olahraga?” tanya Donghae

Dalam SMA Sungha, walaupun yang utama adalah fasilitas olahraganya tetep ada kelas reguler yang lebih condong untuk pelajaran dibanding olahraga, biasanya saat yang lain praktek olahraga anak reguler bakalan praktek bahasa Inggris atau ke lab. Kimia gitu deh. Meskipun begitu anak reguler juga harus bisa setidaknya 2 jenis olahraga sama halnya dengan anak olahraga yang harus menguasai mata pelajaran juga.

Nah biarpun begitu, anak reguler dan olahraga gak dipisah kok kelasnya, contohnya aja di kelas 2-D anak macem Donghae masuknya ke reguler dan Kyuhyun pilih olahraga, di kelas mereka sama-sama belajar dan tiga kali seminggu ada penjaskes. Bedanya cuma saat praktek, anak olahraga ya praktek olahraga sedangkan anak reguler praktek yang berhubungan dengan mata pelajaran lain.

“Oh itu, aku reguler. Masuk kesini saja karna nilai sempurna matematika… mana mungkin masuk ke olahraga…”
“Heu, tapi anak reguler juga harus bisa olahraga loh… memangnya ‘cewek’ seperti kau ini bisa olahraga apa sih?”
“Ah aku jago renang kok!”
“Hyojung-ah!” panggil Donghae sambil tersenyum hopeless
“Ne?”
“Tau gak?”
“Mwo?”
“Baju renang di sekolah kita cuma pake celana renang aja, jadi topless dan bagaimana caranya kau tidak pakai baju hah?”
“Ah, oh iya ya!”

“Donghae-ah!” sebut Hyojung, “Siswa yang namanya Doojoon itu siapa?”
“Penghuni kamar sebelah.”
“Kalo Kyuhyun? Luhan? Yonghwa? Terus Leeteuk-seonsaengnim orangnya seperti apa? Kau dekat dengan Junhyung-sunbae tidak?”
“Menjawab pertanyaanmu itu buang-buang energiku saja tau!”

“Eh, anu, mianhae!” balas Hyojung terlihat sangat menyesal

“Singkatnya sih, di kelas kita tuh ada 4 kelompok: pertama, kelompok pengagum wanita dan sejenisnya. Kedua, cowok-cowok yang sukanya ngomongin olahraga dan jago dalam hal itu. Ketiga, kelompokannya Kyuhyun yang gak jelas sukanya apa. Keempat, kelompok netral yaitu aku!”
“Wah, Donghae-ah orangnya pendiam ya? Hebat.” Hyojung menggenggam kedua tangannya, kagum.
“Bukan pendiam!” sanggah Donghae, “Aku hanya, tak ingin terlibat dalam hal aneh saja… tak ada yang normal kecuali aku di kelas.” Sambungnya dengan bangga.

“Aku baru pertama kali berteman dengan namja.” Kemudian Hyojung menundukan kepala dan sedikit membungkukan punggung, “Jadi, mohon bantuannya!!”
“Ne, ne…” jawab Donghae sambil membuang napas, membuat ucapannya terdengar seperti: ‘nehhhh, nehhhh’ “Terserah katamu saja.” Kini Donghae melambaikan telapak tangannya naik turun, seolah berkata kalau hal itu bukan masalah besar.

“Ahh!! Donghae-ah SARANGHAE!!” teriak Hyojung dengan suara perempuannya, lalu segera ‘mengikat’ Donghae dengan pelukan kelewat bahagianya.
“Ya! Lepaskan, oii!!”

Gak lama kemudian, bukannya berhenti disitu, pembicaraan mereka makin memanjang. Membuat Donghae terlihat haus dan Hyojung yang justru antusias, pembicaraan mereka tentunya gak jauh-jauh membahas sekolah ini, teman-teman mereka, sampe SNSD malahan.

“Gini ya…” Donghae menarik nafas dalam, seolah ingin membicarakan hal panjang pada Hyojung. Hyojung menatap lekat mata Donghae dengan tatapan puppy nya dengan pupil mata yang membesar karena semakin ingin tau juga mulut tersimpul menandakan dia akan mendengar segala ocehan Donghae. “Aku mau tidur dulu, hush! Sana pindah ke kasurmu!”

Padahal saat ini masih jam 8 malam….

.
.
.

Masih di jam 8 malam…

‘tok, tok, tok,’
Ah, mungkin tepatnya,
‘brugh, brugh, brugh!’

Kyuhyun mengetuk pintu kamar 325 dengan begitu kerasnya, gak lupa di sampingnya juga ada Luhan dan Yonghwa. Mereka cukup ngos-ngosan seharian nyariin Hyojung, dan akhirnya malah mendengar penjelasan Luhan yang tiba-tiba ingat bahwa dua kamar dari kamarnya (Luhan berada di kamar 323) baru saja kedatangan penghuni baru yang sepertinya (atau memang ga lain) adalah Hyojung.

Meskipun begitu, dia juga agak was-was menengok kearah jendela kaca panjang yang berada di seluruh samping koridor atau di depan kamar gedung ini, takut-takut ada senior ataupun guru yang ngeliat dia di sini. Jadi, desain gedung asrama memang seperti ini, dari jendela tersebut terlihat jelas asrama timur, utara, dan selatan. 4 gedung asrama ini tidak menyambung, namun membentuk persegi yang tepat di tengahnya adalah lapangan bebas.

Penghuni kamar te-es-be yang sedang bersiap diri menuju mimpi indah jadi terkagetkan dengan suara keras tersebut. Rasanya bukan diketuk lagi malahan, itu udah kayak klub Taekwondo baru saja menjadikan pintu mereka sebagai objek latihan. Donghae yang tentunya merasa kesal karena kedamaiannya terganggu, tentu saja naik pitam, membuat Hyojung bersikeras menjauh radius 10 meter darinya karena hawa kemarahan Donghae yang tiba-tiba membuatnya takut. Tepat sebelum Donghae menanyakan siapa yang mengetuk, Kyuhyun segera berkata,
“Ya, buka kau! Mau sampai kapan sembunyi terus? Dasar anak baru pengecut!”

Donghae berjalan lalu membelakangi pintu, gak lain tujuannya supaya dia gak perlu susah-susah berteriak keras agar Kyuhyun di luar bisa mendengarnya. Dasar pemalas memang.
“Lebih pengecut mana sama yang ganggu orang saat dia mau tidur?” ucap Donghae dengan santainya
Mata Kyuhyun langsung berbinar dan terlihat antusias, Luhan dan Yonghwa di sampingnya cuma speechless. Mereka berdua udah tau sendiri gimana Kyuhyun anggap Donghae nyaris seperti ayahnya sendiri.
“Donghae! Aku ingin sekamar denganmu lagi, Hae!” teriak Kyuhyun dengan lantang dan semangat.
“Aku sudah punya roommate baru.” Balas Donghae dengan datar.

Sementara di dalam kamar, Hyojung lagi panik sendiri. Entah mau ngapain, dia cuma bolak-balik seolah nyari tempat kabur yang tepat, sayangnya kan gak mungkin sembunyi di toilet, di kolong kasur Donghae, apalagi lompat dari jendela.
“Ya, kau!” kata Donghae dengan pelan sambil mengedikkan dagunya, “Ganti baju gih, kalo Kyuhyun liat, mati kau..!”
Hyojung termenung sementara, kemudian air mukanya berubah jadi malu, “Aku…. Gak punya baju cowok!”
“Hah?! Jadi, kau pindah ke asrama cowok tanpa bawa baju cowok gitu?!!!!” ujar Donghae terkejut, yang hanya dibalas anggukan kecil Hyojung. “Aish!”
Donghae berlari kecil menuju lemarinya, dia mengambil celana boxernya juga sebuah t-shirt yang sebenernya dia belum –atau malah enggak- cuci. “Nih!” dilemparnya ‘seperangkat’ pakaian itu kearah Hyojung.

Sedangkan di luar, Kyuhyun masih sibuk gedor-gedor pintu sambil terus memanggil Donghae karena merasa beberapa detik dianggurin, “Ya, Donghae? Jadi kau sekamar dengan anak baru itu??? Jadi jika aku sudah keluar dari asrama bermasalah aku harus sekamar sama siapa??!!” omelnya, “Donghae, jawab dong! Donghae! DONGHAE!!!”
“Cerewet! Lagipula, kau yakin sekali akan keluar dari asrama bermasalah…” Di dalam kamar, Donghae berkata sambil memejamkan matanya, karena tau pastinya Hyojung gak punya waktu buat: pergi ke kamar mandi – kunci pintu kamar mandi – ganti baju disitu.

“Hae.!” Sebut Hyojung perlahan
“Napa?!”
“Ini baju gak pernah dicuci ya?”
“Aku malas ke laundry, ah gini aja, sebagai balas jasa karena sudah meminjamimu baju, nanti cuciin ya!”
“Tapi aroma mu itu…”
“Gak suka, ya?” balas Donghae merasa bersalah, tapi dia cuek aja. Lagipula hampir semua baju di lemarinya belom –atau malah enggak- niat dicuci, lagi juga dia gak kemana-mana, jadi tuh baju gak kotor juga.
“Ani, ani… aromamu enak dicium!”
“Jangan dicium kelamaan! Nanti enek sendiri lu! Udah selesai?”
“Ne, udahan dari tadi…”

Donghae membuka matanya, beberapa meter di depannya, dia melihat sosok cewek yang barusan dia lihat berubah menjadi cowok. Yah, sebenernya gak sepenuhnya cowok juga sih, walaupun sudah memakai baju cowok ataupun wig, Hyojung lebih terlihat seperti flower boy atau mungkin pretty boy daripada cowok keren. Tapi, ah yasudahlah, yang penting semua orang percaya kalo Hyojung cowok.

“Donghae, bukain kek! Aku ada urusan sama anak baru ituu!!!” ucap Kyuhyun dari luar makin menjadi-jadi.
“Kyuhyun-ssi, berisik sekali…” kata Hyojung yang berjalan mendekati Donghae, Donghae langsung menyingkir dari belakang pintu tersebut seolah mempersilahkan Hyojung ‘mengurus’ urusannya itu.
“Annyeong, Kyuhyun-ssi… ada apa ya??” kata Hyojung dengan ramah, namun malah berarti ejekan bagi Kyuhyun.
“LO! Akhirnya muncul juga LO! Buka gak? Kita masih punya urusan penting!!!”

Hyojung berpikir sejenak, mungkin dia bisa berbaikkan dengan Kyuhyun kalau memberinya photopack SNSD seperti yang dilakukannya pada Donghae. Makanya, dengan tatapan dalam dan serius Hyojung berkata, “Donghae-ah, Kyuhyun sukanya apa?”
“Cari masalah…” balas Donghae datar.

“Kyuhyun-ssi, aku mengajakmu berbaikkan… bagaimana?” tawar Hyojung dengan niat baiknya.
“ANDWAE! Sampai mati juga gak mau!! Buka pintunya woy!!”
“Kalau begitu aku akan memberimu masala- hmmpph!” begitu sadar akan apa yang Hyojung bakal ucapkan, tentu saja Donghae membekam mulut Hyojung dengan tangannya.
“Bodoh, bodoh, bodoh, memang dasar bodoh sekali…” kata Donghae dengan lesunya
“WOY, BUKA, WOY!!” juga kata Kyuhyun yang masih begitu heboh di luar sana…

“Ya, Kyuhyun! Kalau kau masih nekat teriak-teriak seperti itu, aku akan melaporkanmu pada Ren-sunbae dan Junhyung-sunbae!” ancam Donghae
“Ren-sunbae siapa-?” tanya Hyojung pelan
“Sssshhhttt…. Diem dulu aja deh!” balas Donghae ikut pelan
“Hahaha…” Kyuhyun tertawa lepas, “Kalau kau melaporkannya, kau juga akan ikut menjadi saksi dalam hal yang-menurut-mu-gak-penting Hae? Lagipula masalahku ada pada anak baru itu, bukan padamu, jadi gak perlu main lapor-laporan!”
“Arrrgghh…” Donghae udah nyerah, dia mulai menggerakan kunci yang berada di lubang kunci pintunya, kalo gak nyerah sekarang juga, Kyuhyun bisa beneran gedorin pintu mereka sampai pagi yang tentunya berakibat bikin Donghae gak tidur-tidur. “Mau lu apa? Cepat katakan, atau aku tutup lagi!” ujarnya hanya dengan mengeluarkan kepalanya lewat pintu yang hanya sedikit terbuka.

“Ah, anu, itu, aku mau…” Kyuhyun malah jadi bingung sendiri mau ngomong apaan.
“tiga….” Donghae menghitung mundur,
“Itu si anak baru itu! Aku mau….”
“dua….”
“AKU MAU BICARA DENGAN ANAK BARU ITU!!!”

“15 menit saja…!”
Kini Donghae membuka pintunya dengan lebar, mempersilahkan Kyuhyun (juga Luhan dan Yonghwa) masuk ke room sweet room nya. Hyojung hanya bisa terperangah, entah dia mau bela diri dengan bagaimana.
“YA, KAU!” Kyuhyun langsung menghampiri Hyojung begitu saja, lalu menarik lengan kanannya, itu membuat Hyojung agak meringis kesakitan meskipun Kyuhyun gak niat kasar dengannya.
“Hush!” Donghae langsung melepas tangan Kyuhyun dari Hyojung, “Kau bilang hanya bicara saja!”

“Kenapa gak dateng?!” tanya Kyuhyun langsung to the point
“Dateng apa?”
“Ck…” Kyuhyun berdecak sebal, “Pura-pura gak tau, dasar sok beg-“ ucapan Kyuhyun terpotong begitu melirik Donghae yang memandanginya dengan tajam dari samping Hyojung, gak jadi deh dia ngomong kasar.
“Dasar sok apa?” tanya Donghae sambil melipat kedua lengan di dadanya.
“Dasar sok beken!” kata Kyuhyun ngasal, tentunya dengan tatapan sebal kepada Hyojung.

Sementara Kyuhyun berusaha menyelesaikan urusannya, terlihat Yonghwa yang sedang duduk sambil lompat-lompatan di kasur Donghae sembari memandangi kamar Donghae yang simple dan sederhana, maklum aja dia sekamar sama salah satu anak 2-D yang maniak girlband, jadi di dindingnya banyak poster. Sedangkan Luhan, dia berlari kecil berkeliling kamar Donghae sambil mencium aroma kamar Donghae yang menurutnya enak aja dicium. 

Sebenernya, biasanya Donghae bakal ngomelin dan ngusir dua makhluk itu yang dengan santainya ngapain aja di kamarnya, tapi kali ini… Donghae hanya peduli dengan Kyuhyun yang sangat membenci Hyojung, entah kenapa, kali ini…. Dia merasa harus melindungi Hyojung. Gak tenang dan gak enak aja kalau ada ‘cewek’ yang dikenalnya bermasalah sama Kyuhyun gini.

“Pokoknya kalo gak jadi berantem, lo harus mau gue apain aja!!” ucap Kyuhyun semaunya.
“Tapi, aku- aku- gak-“ Hyojung terlihat bingung, tentunya gak bisa ngebiarin gitu aja dirinya diginiin, sebenarnya mau menolak tapi takut muncul masalah baru lagi. Donghae sendiri lagi berpikir keras, gimana caranya Kyuhyun gak ganggu Hyojung lagi. Apalagi sikap Kyuhyun yang sepertinya sudah dari lahir keras kepala begitu, mungkin eommanya ngidam salak.

“Gini aja…” kata Donghae sambil mencubit bibirnya, mencoba berpikir sejenak, “Anggap aja, Hyojung punya satu hutang padamu, kau bisa menagihnya kapan saja…”
“Hutang? Hutang apaan?” tanya Kyuhyun bingung, belum lagi Hyojung yang berada di depannya juga bingung.
“Jadi, kalau kau ada keperluan mendesak, kau bisa meminta Hyojung melakukan keperluan itu, hm, singkatnya sejenis hutang jasa karena dia adalah anak-baru-yang-menyebalkan bagimu… arasseo?”

“Oh, ne, ne… berarti hutangnya boleh ‘apa aja’ kaaaan?” ucap Kyuhyun lagi sambil menyeringai seperti iblis. Bikin Hyojung malah jadi merinding.
“Yupp, ngerti juga kau!” kata Donghae lesu, “Yaaah, selama gak mengancam nyawa dia sih gak papa…” ujar Donghae
“HAHAHA… Baiklah, tawaran bagus!” Kyuhyun merasa setuju. Masalah selesai.

Hyojung berdiri terdiam, bukannya merasa masalah terselesaikan dia malah jadi tambah merinding dan ngeri. Tapi Donghae di sebelahnya segera menyikut rusuknya, seolah bilang semua akan baik-baik saja. Apanya yang baik-baik-saja? Hal apa yang akan Kyuhyun tagih padanya? Jangan bilang menyuruhnya menyemir sepatu anak-anak sekelas, ataupun di kunci di kamar mandi sekolah tengah malem, apalagi disuruh tidur di pohon beringin di halaman belakang. Ngeri. Kalo sekedar disuruh membelikan photopack SNSD sih… (photopack lagi?) Hyojung masih mampu. Begitu ngeri pembayangannya akan-

‘grab’ tiba-tiba lamunannya buyar begitu saja, ada seseorang yang memegang kedua tangannya dengan lembut, seperti ingin mengajak main. Hyojung menatap orang itu, ternyata Luhan sedang tersenyum ke arahnya sambil memegang tangannya itu. Hyojung kaget dan terdiam, Kyuhyun yang kini dipunggungi Luhan juga jadi kaget. Rasanya pengen aja dia menarik kerah belakang Luhan (tapi sekarang luhan pake baju v-neck, bukan berkerah) lalu menjauhi bocah itu dari Hyojung.

“Aku suka aromamu!” kata Luhan dengan yakin,
“Apa?” Hyojung gak percaya apa yang barusan dia dengar,
“Aku suka aromamu, baunya seperti strawberry dicampur biscuit, enak banget.”
Baiklah, Hyojung memang bersampo ria tadi sore dengan sampo strawberry dan juga sabun strawberry, jadi jelas aja baunya masih harum. Tapi, dengan baju Donghae yang dipakainya saat ini, itu artinya bagi Luhan aroma Donghae lah yang seperti biscuit kan?

Luhan berucap dengan mata cattynya yang tak bisa lagi ditahan insting perempuan Hyojung yang tentunya menyukai sesuatu yang imut, Hyojung langsung saja mencubit pipi Luhan dengan lembut, “Kau manis sekali!!” pujinya

Pemandangan ini tak terlihat freak sama sekali bagi orang normal. Luhan gak begitu tinggi untuk ukuran namja (168 cm) dan Hyojung juga gak begitu pendek untuk ukuran yeoja (167 cm) tinggi badan mereka tidak terlihat jelas. Mereka lebih terlihat seperti seorang adik-kakak atau mungkin lebih tepatnya seekor anjing manis yang baru saja menemukan pemiliknya. Manis sekali. Hyojung jadi merasa kalau Luhan bisa saja menjadi teman keduanya selain Donghae di sekolah ini.

“Kapan-kapan aku menginap di kamar ini ya? Aku ada di kamar 323, kita tetangga..” kata Luhan
“Tapi ini bukan bajuku…”
“Umh?” balas Luhan yang pipinya sudah terlepas cubitan Hyojung
“Ini baju Donghae…”

Heu, pokoknya kalau Luhan menginap di kamar Hyojung dan Donghae bisa dipastikan Kyuhyun juga bakal ikutan. Tapi belum cukup dengan soal Luhan yang mendekati Hyojung, barusan Hyojung mengatakan hal yang cukup membuat terlinga nya panas dan kepalanya terasa mendidih. ‘Ini baju Donghae’, katanya?

“DONGHAE!!!” panggil Kyuhyun dengan keras padanya, yang entah sudah sejak kapan sudah mengusir Yonghwa dari kasurnya dan berbaring santai disitu.
“KENAPA SIH!!!” balasnya tak kalah keras. Maklum aja, tingkat toleransi Donghae sudah berakhir kalo sampai ada yang mengganggunya yang lagi sibuk santai. Tunggu, sejak kapan santai menyibukan?
“Giliran sama gue pelit banget lo waktu itu! Giliran sama nih anak baru, dipinjemin baju aja boleh!!!” kata Kyuhyun kesal yang langsung melempar kedua sandal karet yang dipakainya kearah Donghae.
“Ah itu sih soalnya-“ Donghae jadi bingung mau ngomong apa, tapi soal dilempar sandal dia sih santai aja. Donghae udah yakin kalo lemparan Kyuhyun gak bakal mengenainya.

“SOALNYA APA???” Kyuhyun makin garang, sekarang dia malah berlari menghampiri Donghae dan mengambil bantal guling disitu lalu langsung memukul Donghae dengan itu.
“SOALNYA YA SUKA-SUKA GUE!!” Donghae menangkisnya dengan bantal guling yang satunya lagi, karena belum nyerah, Kyuhyun langsung saja menaikki kasur Donghae dan mereka perang guling disitu.

“Padahal aku kan cuma pinjem komik naruto doang, tapi gak dibolehin!”
‘buagh!’ pukul Kyuhyun dengan kerasnya. Menggunakan guling tentunya.
“Ya itukan gara-gara kau minjemnya nyebelin jadi jangan marah dong kalo gak dikasih!!!”
‘duagh!’ Donghae membalasnya

Jadi teringat waktu Kyuhyun meminjam komik naruto nya Donghae. Awalnya sih Donghae mau pinjemin, tapi ternyata Yonghwa (yang lagi main ke kamar mereka saat itu) mau main bulu tangkis bohong-bohongan sama Kyuhyun. Cocknya dari kertas yang digumpalkan dan…. Raketnya dari komik Donghae! Mana rela komiknya yang berharga dan sudah tersampul rapih (bukan dia kok, yang nyampulin salah satu karyawan di toko buku) bakal digunain menjadi alat pukul kertas!

“Tetep aja itu kan cuma komik! Berharga mana sih komik sama baju yang kau beli online itu??!!!” omel Kyuhyun lagi,
‘buagh!’
“Tapi kan Hyojung gak menggunakan baju itu sebagai alat pemukul kertas! Dia gak ngerusakin! Emangnya kau!”
‘duagh!’
“Yeh, kau juga kan pernah pinjem laptopku sampai baterainya habis! Gak dicharge lagi pula!”
‘buagh!’
“Itukan karena kau yang gak kasih tau dimana charger nya!!”

“DASAR PELIT, PELIT, PELIT! MEMANG PELIT!”
“DASAR TUKANG RUSUH, RUSUH, RUSUH! MEMANG RUSUH!!”

“Man, mereka tuh bener-bener akrab, man!” kata Yonghwa takjub
“Ne, akrab sekali!” tambah Hyojung terkagum
Sedangkan Luhan juga menonton asyik sambil menggenggam tangan Yonghwa dan Hyojung yang berada masing-masing di sampingnya itu.

“Ada apaan nih? Berisik nya kedengaran sampai lantai 1…” kata suara yang sudah tak asing bagi Hyojung, semuanya langsung menoleh kearah pintu kamar mereka yang terbuka lebar dan lupa ditutup itu,
“Junhyung-sunbae!” sebut Hyojung refleks
“Annyeong!” sapa Junhyung dengan ramahnya pada mereka semua, namun sayangnya Kyuhyun sama Donghae masih ribet sama urusan mereka.

“CHO KYUHYUN!” kata suara yang kini berganti, yang bagi Kyuhyun sudah sangat-benar-benar-tidak-asing-sekali untuknya. Dia langsung membatu dan menoleh kaku pada orang itu, tentu saja Donghae yang kaget dengan sikap Kyuhyun langsung ikut membatu dan menoleh kaku juga.
“R-R-R-RE-REN… Ngapain lo disini?” tanya Kyuhyun kaget
“Heuh, ‘ngapain lo disini’? kau yang harusnya untuk apa disini? Sudah lewat jam malam, pergi ke kamarmu gih!”

Ren diikuti Junhyung menjadi berjalan mendekat ke depan kasur Donghae yang kini sudah sangat berantakan itu. Hyojung, Luhan dan Yonghwa juga ikut bergeser, seolah ingin melihat kelanjutan nasib Kyuhyun selanjutnya dari dekat. Hyojung menatap Ren dengan lekat, namun sepertinya pandangan Ren saat ini hanya tertuju pada Kyuhyun –yang kini memang menjadi tanggung jawabnya-. 

Ren memiliki mata hitam tajam, dan rambutnya pirang sepanjang dagu itu terjatuh dengan tajam setajam matanya namun sepertinya juga terlihat halus seperti rambut bayi. Bibir Ren merah muda, seperti buah persik yang biasa dia tonton dari kartun. Hanya saja ekspresinya yang kelewat tajam membuat wajahnya yang sebenarnya kelihatan manis tertutupi. Ren juga memakai piyama berwarna hitam dengan corak bercak-bercak merah seperti darah, padahal daripada mengenakan piyama seseram itu Hyojung lebih suka kalau Ren memakai piyama berwarna krem. Sebenarnya orang bernama Ren ini siapa sih?

“Gak mau!” kata Kyuhyun sebal
“Kalau gak mau kau bisa kena hukuman, mau kena skorsing ya? Huh” balas Ren ikut sebal
“Yeah, malah enak kali kalo diskorsing, jadi gak perlu belajar di kelas!”
“KYUHYUN, Kalau kau tak mau kembali juga, aku akan menguncimu di kamar selama masa skorsing!!”
“Bodo! Nanti juga aku bisa ajak Luhan sama Yonghwa masuk lewat jendela!!”

Hyojung makin merasa penasaran, dia mendekat kearah Ren yang masih sedang mengomeli Kyuhyun dan mengancamnya dengan hukuman. Hyojung memegang kedua bahu Ren dengan erat sambil memandanginya dengan tatapan antusias,
“Kau, perempuan ya?” kata Hyojung
“…….”

Semuanya hening, baik Donghae, Luhan maupun Yonghwa gak berani berbuat apa-apa. Junhyung tersenyum kearah Hyojung seolah berusaha menyadarkan Hyojung yang keliatan ‘sakit’ itu. Daaan Kyuhyun-
“BWAHAHAHAHAHA……” Kyuhyun tertawa lepas tanpa beban di hatinya, hal itu membuat Hyojung segera melepas eratannya dari bahu Ren. “Ren! Kau dibilang cewek tuh! GYAHAHAHAHA…..” sangking terbahaknya, Kyuhyun sampai guling-gulingan di kasur Donghae, “HAHAHAHA… Eh, anak baru kau jago melawak juga ya?! HAHAHA…!”

Langsung saja Donghae sigap turun dari kasurnya lalu menarik kerah baju Hyojung dari belakang, kemudian menundukkan punggungnya dan juga mendorong kepala Hyojung –yang keliatan bingung- ke bawah agar ikut menunduk juga,
“Mianhamnida! Tolong maafkan dia!” ucap Donghae dengan suara yang hampir gemetar.

“Kyuhyun! Balik!!” kata Ren sambil mengacungkan telunjuknya kearah Kyuhyun, seolah mengabaikan yang dua orang itu yang sedang membungkuk ala Korea di hadapannya.
“Bwahahah, iya, iya, aku mau balik ke kamar deh. Udah cukup hiburan!” ujar Kyuhyun sambil memegangi perut kemudian menggigit bibir bawahnya untuk menahan tawa.
Setelah itu Ren langsung menarik baju Kyuhyun dan ‘menggeret’nya keluar dari kamar te-es-be. Di sepanjang koridor masih kedengeran jelas oleh mereka, suara Kyuhyun yang masih aja ketawa sama omelan Ren.

‘duagh!’ “Ketawa sekali lagi, sama saja kau bunuh diri!!” teriak Ren kemudian mengejar Kyuhyun yang terlebih dulu lari menuruni tangga karena tak ingin dapat jitakan kedua dari Ren. Meski begitu, tetap aja Kyuhyun terus-terusan ketawa.

“Ehm…” Junhyung mencoba meramaikan suasana yang mendadak sangat hening itu. Abis semuanya sweatdrop begitu liat kenekatan Hyojung tadi. “Yonghwa, Luhan, balik gih!” suruh Junhyung.
“Ne, ne…” ucap keduanya lalu berjalan keluar dengan langkah terseret akibat lelah juga ngantuk.

“Hyojung-ah..” panggil Junhyung kemudian langsung membungkuk di depannya, “Maaf, tidak memberitahumu… aku kira kau sudah tau dari para guru!”
“Hah?” kata Hyojung yang sepertinya kesadarannya belum sepenuhnya kembali, sama seperti orang di sampingnya (baca: Donghae) yang malah kesadarannya masih hilang.
“Ren itu, siswa kelas 3-A, dan dia ketua dewan siswa.”
“Eh?”

Junhyung langsung merasa khawatir dengan Hyojung, dia menepuk pundak Hyojung, “Tampaknya kau harus istirahat cukup. Aku pergi dulu!” Junhyung segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar mereka.

Beberapa detik berlalu, Donghae masih mengeluarkan tatapan kosong.
“Hae, Ren itu siapa?” tanya Hyojung sangat pelan, sambil menarik-narik baju Donghae untuk menyadarkannya.
“Dia itu dewan siswa, singkatnya dia siswa nomor 1 di sekolah ini…”
“EEHHHH? Jadi- aku- aku barusan sudah-“
“Dia senior paling berkuasa disini.”


“EEEEEHHHH?”


-Khodi-


NLBDNP~ (Nah Loh Bersambung Deh Nih, Pemirsa~)
Ren cowok kok, serius deh gak kayak Hyojung :p cuma mukanya emang gitulah. Untuk rambut Ren aku milih rambut dia waktu di Hello MV pas rambutnya berponi ituloh, cuma aja disini ngebayanginnya jatuhnya lebih tajem. *died*

Daaan, ya kalian pasti tau aku gak pernah nyium bajunya Donghae, jadi soal aroma cuma ngarang aja u,u 
Ah sudahlah, sampe ketemu di chap depan! :3









3 komentar :

Apresiasikan tulisan author :)