Minggu, 11 November 2012

[Chapter 15] FF: Venus vs. Mars

Chapter 15: "Realize..."

Yosh! balik lagi dengan chap 15! gak nyangka lama banget buat nya -__-
Selamat bulan november!!
November wish: semoga guru biologi ku pulang haji pake penerbangan terakhir xD

Happy reading~! enjoy!

-Khodi-

"Coba deh senyum!"
Sejak 1 jam yang lalu, Minho lagi ada di kamarnya sama Sooyoung, mereka berdua ngobrolin hal-hal menarik yang sama-sama dirasain di sekolah. Dengan posisi duduk bersila dan berhadapan di kasur Minho, mereka menikmati minggu pagi yang damai-damai aja.


Minho tersenyum atas suruhan Sooyoung, matanya menyipit membentuk eyesmile, kedua sisi bibirnya tersungging dengan tulus... Walaupun terlihat manis, tapi kalo di liat kelamaan bisa jadi 'killer'. Untungnya Sooyoung mah udah kenal lama sama Minho, jadi gak mungkin terjatuh gara-gara senyumannya Minho ini.

Sooyoung terpukau dan menganga, gak nyangka dulu aja senyum Minho ke Umma nya keliatan di paksain. Nah ini? kagak di suruh senyum ke siapa-siapa tetep keliatan ringan aja.

"Emang kenapa nyuruh gue senyum?"
"Gwenchana~!" kata Sooyoung menutup kecurigaan, "Ho!" panggilnya lagi

"Hnn..."
"Pas hari jumat, be-berapa orang yang nyatain perasaannya sama lu?" tanya Sooyoung gugup

"hmmm... 5 deh kalo gak salah.."
"Kema-"
"Kalo kemarinnya lagi 6..."

Sooyoung mah langsung sweatdrop, belom sempet komen apa-apa tiba-tiba Minho ngomong lagi,
"Gue bingung deh, padahal waktu dulu gak ada yang nembak gue.." Minho berkata sedemikian lepasnya, tanpa dosa banget

"Eh Ho..." ucap Sooyoung
"Wae?"
"Gue balik ya!"
"Wae?"
"Gue iri sama lu!!!" Sooyoung langsung beranjak pergi dan membuka daun pintu, Minho hanya bisa berdiam.

.
.
.

"Jae, kok lu suka banget makan apel sih?" kata Suzy sambil menatap Jaejoong yang lagi makan apel sambil topless dan nonton tv di sofa, Suzy lagi garuk-garuk kepala di sudut ruangan... Dari tadi dia bingung mau ngapain, lagian gak ada temen ngobrol! alhasil Suzy terus-terusan nanyain pertanyaan basi ke Jaejoong. Yoorin sama Yomin lagi di lantai atas, beres-beres sambil sesekali terdengar mereka berdua (alias Yoorin yang nyolot duluan) debat.

"Ngapa sih luh? dari pada gue suka nya makan coklat!" sindir Jaejoong, "Udah sono lu, main sama Amber kek!"

"Tadi malem Amber begadang nonton film! sekarang dia tidur tau!" bales Suzy nyolot.

Beberapa detik hening, cuma terdengar suara tv dan gigitan Jaejoong pada apelnya, Suzy mulai mau bertanya lagi walaupun rada ragu.

"Nnnggg, Jae!"
"......" Jaejoong gak nanggepin
"Kok akhir-akhir ini gue ngerasa bosen banget yah?"

'Krauk' terdengar suara gigitan apel, Jaejoong mengunyah dan menelannya baik-baik lalu mulai mau angkat bicara...

"Lu denger baik baik ya? gue cuma ngejelasin sekali!"
"Ne!"
"Waktu lu memiliki sebuah rutinitas kejadian, hobi ataupun segalanya yang biasa nya menimpa lu, terus tiba-tiba lu ninggalin atau kehilangan rutinitas tersebut tanpa punya rutinitas pengganti... Lu jadi bosen! udah sih, intinya gitu doang!"

"Yeh! itu mah gak panjang!" balas Suzy
"Masa? coba lu ucap ulang!" goda Jaejoong
"Males ah! pokoknya intinya udah masuk ke otak gue~!" ucap Suzy,

"Jae..."
"HN!"
"Gomawo sarannya!!!" kata Suzy gengsi dan langsung lari menaiki tangga ke lantai atas..

"Emang gue ngasih saran apaan ya?" gumam Jaejoong, "Tunggu, barusan dia bilang 'gomawo' ?"

"BWAHAHAHA~!!" Jaejoong langsung ketawa evil.

.

'bugh!' Suzy merobohkan tubuh nya ke atas kasur, dia mencoba tidur kembali tapi gak bisa karena tadi malem udah tidur 10 jam... Suzy merangkak mengambil ponsel nya yang ada di meja lampu di samping tempat tidur nya. Terlihat ada 1 missed call dan 1 pesan yang belum terbuka,

"Sooyoung!" kata Suzy kaget ada yang sms dia pas hari minggu gini, di buka lah pesan tersebut. Entah karena seneng atau apalah Suzy sedikit tersenyum lalu dibacanya:

'Suzy-ah! mau temenin gue beli bahan-bahan buat bikin kandang ayam gak? Kalo iya ketemu di halte bus deket sekolah ya? Kalo gak mau juga gak apa kok! tapi gue harap lu mau :) 45 menit dari sekarang ya!'

Suzy melihat jam di kirim nya sms Sooyoung itu waktu 8.30, dia langsung nengok ke jam dindingnya dan terlihat jarum panjang dan pendek yang menunjukan pukul 8.55.

"Arrgght! 20 menit lagi!!!" tanpa basa-basi Suzy langsung ngambil handuk, ngobrak-ngabrik lemari nya nyari baju yang cocok dan lari ke kamar mandi.

.
.
.

"Sooyoung-ah, sejak kapan pelihara ayam?" tanya Hyosung, karena biasa nya yeoja itu memilih memelihara kucing, anjing atau hamster. Tapi ini malah melihara ayam, duh!

"Sejak tadi pagi, tetangga gue bilang dia punya ayam-ayam kecil tapi gak bisa dia pelihara karena dia punya anjing...." jawabnya

"Oh iya sih bener juga, nanti ayam nya bisa kena gigit!" seru Minah
"Ani, ani, bukan begitu.... katanya semenjak dia punya ayam, anjing nya itu malah takut dan terus-terusan sembunyi di atas lemari...."

"......." Minah sama Hyosung langsung sweatdrop

"Suzy kayak nya gak mau ikut deh..." desah Sooyoung, dia plus Minah dan Hyosung emang daritadi udah sampe di halte nya, jam sudah menunjukkan pukul 9.20 tapi belum ada tanda-tanda dari kedatangan Suzy.

"Suzy-ah membalas sms-mu yang tadi gak?" kata Hyosung agak resah,
"Ani, tapi dia ngebaca nya kok!" balas Sooyoung
"Ah! tunggu aja sebentar lagi, kayaknya dia dateng..." ucap Minah begitu positif nya

Dan betul aja, dari kejauhan terlihat Suzy yang mengenakan jeans sepanjang 3/4, T-shirt coklat dan sepatu kets. Suzy berlari mendekat, nafasnya terengah rambut ponytail nya terkibas lengkap dengan poni yang agak menutupi mata.

Ketika sampai dan terduduk di bangku yang berada di halte, Sooyoung dan yang lainnya menatap Suzy sambil cemberut yang di balas Suzy dengan senyuman berat,

"Mian telat!" kata nya sambil garuk-garuk telinga yang sebenernya gak gatel
"Biasa!" jawab ketiga nya melihat pakaian yang di kenakan Suzy yang emang biasa aja dibanding kan Hyosung yang pakai hoodie, Minah yang memakai rok pendek ataupun Sooyoung yang pake blazer serta sepatu crocs.

.

"Aku mau yang ini~~!" kata Sooyoung begitu antusias, melihat sebuah kandang ayam yang berbentuk seperti miniatur rumah yang biasa ada di film animasi. Mereka berempat telah sampai di sebuah toko peralatan ternak dan hewan peliharaan.

"Mianhaeyo, itu tidak di jual, sudah di pesan orang lain. sekali lagi maaf" jawab sang karyawan toko dengan sopan.

"Aku akan bayar 2 kali lipat deeh!!!" kata Sooyoung keukeuh dan ngotot banget mau beli tuh kandang, padahal harga nya cukup mahal.

"Eeeeeeeee? Sooyoung itu mahal banget tau! cari yang lain aja!" kata Minah ikut membela sang karyawan

"3 kali lipat!" balas Sooyoung lagi tanpa ngedenger kata-kata Minah
"Maaf... tapi aku bisa mencarikan mu kandang yang bagus lainnya..."

"4 kali lipat!"
"Maaf...."
"5 kali lipat!!!"

Pembeli lain langsung melirik Sooyoung dengan tatapan aneh. Minah agak malu juga sih,

"Heeuhh, Sooyoung udah ayo, jangan pilih yang ituu!" kata Minah mulai kesel sambil narik-narik tangan Sooyoung

"Gak mau,, yang itu keren tau!"
"Errss, kita kan mau bikin kandangnya, bukan beli kandang yang udah jadi!!"

Minah sama Sooyoung terus-terusan adu pendapat dan debat, abisan Sooyoung nya tetep cuma pengen kandang yang itu.

"Perak, merah, coklat, hitam, putih, pink, hijau, biru..." di sisi lain, Hyosung sibuk ngeliat warna-warna cat dan memilah milih yang kira-kira cocok buat ayam-ayam nya Sooyoung.

Sooyoung dan Minah, masih terus melanjutkan debat nya. Suzy yang daritadi diem aja langsung memutar otak dia mendekat kepada si karyawan dan berbicara pelan.

"Ahjussi, tolong berikan kami bahan-bahan untuk membuat kandang ayam... Gomawo!"
"Oh, itu... kami punya banyak, tunggu sebentar..."

.

Di halaman depan rumah Sooyoung

Suzy kecapean, dia sampe tiduran di rumput. Minah juga ngos-ngosan banget, tangannya Hyosung kerasa panas dan kotor, Kuku jarinya Sooyoung agak jadi rusak. Akhirnya Minah, Hyosung, sama Sooyoung langsung pasrah dan ikut tiduran disamping Suzy. Sejak se-jam lalu sepulang nya dari toko, mereka sudah mencoba membuat kandang nya, tapi gak bisa-bisa dan gak menghasil kan apapun kecuali potongan-potongan kayu yang susah payah mereka potong dengan gergaji.

Anak-anak ayam Sooyoung yang kira-kira jumlah nya ada belasan, berjalan-jalan di sekeliling mereka sambil berbunyi-bunyi gak jelas, tanpa bisa merasakan kelelahan yang sangat-sangat dari mereka berempat.

"Kalo kita berempat yang ngerjain ini semua gak bakal selesai..." keluh Suzy, gak biasa nya dia putus asa kayak gini. Tapi cuma dengan ngukur garis dan memotong kayunya dengan simetris dan sama panjang udah bikin otak nya pusing, soalnya berbau matematika. Maklum lah!

"Udah gue bilang harusnya kita beli kandang yang keren tadi..." ambek Sooyoung
"Yang itu mahal!!!" omel Minah

"Kalo Amber-ah ada disini mungkin dia bisa membantu..." (Hyosung)
"Gak bisa, Amber tadi malem begadang nonton film, jadi sekarang dia tidur deh... palingan baru bangun nanti sore!!" (Suzy)

"Sooyoung, emang nya disini gak ada cowok yang bisa ngebantuin gitu?" (Minah)
"Appa kerja, semua maid disini yeoja, security semua udah pada pulang..." (Sooyoung)

"Min-ho?" kata Suzy pelaan banget, yang menyadari cuma Hyosung yang ada di samping nya.. Lagian setau Suzy satu-satu nya cowok yang deket dari sini dan bisa ngebantuin cuma Minho. Karena rumah Minho sebelahan sama Sooyoung.

"Ya, Sooyoung-ah, kata Suzy apa Minho bisa membantu??" (Hyosung)
"Oh iya, dia-" omongan Sooyoung terpotong,

"Pabo dongsaeng!!" tiba-tiba Jaejoong lewat di depan rumah Sooyoung membawa plastik besar yang isinya apel semua yang barusan dia beli di toko buah depan kompleks. Tentunya Jaejoong dapat melihat mereka berempat yang lagi tiduran di halaman. Tanpa ijin dari si empunya rumah alias Sooyoung, Jaejoong langsung aja memanjat pagar dan loncat memasuki halaman dan menghampiri Suzy.

Suzy langsung membangkitkan badannya dan terduduk, ketiga teman disamping nya pun melakukan hal yang sama.

"Kenapa lu pergi gak bilang-bilang dulu? gue di omelin Yoorin tau!!" Marahnya, lalu menjitak Suzy yang kemudian meringis. Minah, Sooyoung, sama Hyosung cuma bengong ngeliatin Jaejoong.

Jaejoong melirik papan-papan dan kayu yang berada di dekat mereka, serta ayam-ayam kecil yang berkeliaran gak jelas.

Seolah memiliki pikiran yang sama, Suzy, Minah, Sooyoung, dan Hyosung langsung mengeluarkan puppy eyes penuh harap. Berharap banget Jaejoong mau bantuin mereka.

"Hn, bikin kandang ayam ya? Kalo gue bisa bikinin lo mau ngasih gue apa huh?" ucap Jaejoong menantang

"Apapun..." jawab Sooyoung pasrah,

"Gini deh, berhubung duit bulanan gue lagi menipis banget gara-gara beli modem baru... Jadinya barusan gue cuma beli 10 apel. Kalo gue bisa bikinin beliin gue 2 lusin apel ya?" kata Jae lalu langsung tersenyum menyeringai.

"Ya deh, gak papa" balas Sooyoung, dalam hati Jaejoong langsung bersorak gembira dan merdeka banget.

"Apel lokal, bukan yang impor... deal?"
"Iya!!"
"Mana gambar konsep bangunan nya?" kata Jaejoong seolah jadi arsitek dadakan
"Nih..." Sooyoung menyerahkan sebuah kertas bergambar kandang ayam impian nya dan memberikannya ke Jaejoong.

"Ini mah gampang!" mendengar jawaban Jaejoong, keempat orang te-es-be langsung sumringah.

Beberapa menit kemudian, Jaejoong sudah berhasil menyatukan papan-papan menjadi sebuah bangunan kandang yang tingginya kira-kira 70 centi, atap nya juga sudah terbentuk. Tinggal di buat penyangga di bawah kandang dan juga akan di buat bidang miring yang terhubung ke pintu kandang yang berfungsi layaknya tangga. Gak kehabisan akal, supaya kandang nya gak gelap, Jaejoong membuat jendela dari kawat yang melebar di dinding kandang.

"Palu..." ucap Jaejoong tetap fokus dengan kandang.
Sooyoung menyodorkan palu.

"Pakunya..."
Minah memberikan paku.

"Potongan kayu nya..."
Suzy memberikannya juga.

"Lem kayu..."
Hyosung menyerahkan lemnya.

"Jadi!" kata Jaejoong puas... kandang nya emang udah jadi, tinggal di cat

"Sooyoung, gue pinjem-" tiba-tiba Minho nongol dari halaman belakang ke arah Sooyoung tapi omongannya terputus begitu ngeliat banyak orang disitu.

Semua nya nengok kecuali Jaejoong yang masih fokus,
"Minjem apa ho?" kata Sooyoung
"Gak jadi, palu nya lagi di pake!" melihat ada Suzy disitu, Minho langsung berbalik dan pengen pergi lagi.

"Heh, jagung pop bantuin gue nge-cat sini... Lo kan cowok?" panggil Jaejoong dengan nada mengejek.

"Gue cowok dan lo gak perlu meragukannya!" kata Minho tegas dan langsung menghampiri Jaejoong. Ketiga cewek (minus Suzy) yang ada di sekitar langsung terpukau kayak ngeliat adegan film. Suzy mah biasa aja.

"Lo punya warna apaan?" kata Jaejoong nengok ke Sooyoung, mata nya yang benar-benar tajam bikin Sooyoung merinding sendiri.

"Ta-tadi kita beli warna merah, hitam, putih, hijau, sama kuning..." jawab nya gugup, dengan sembunyi-sembunyi Minah memfoto kejadian itu dengan kamera ponselnya, Hyosung deg-degan (tapi bukan deg-degan karena naksir sama Jaejoong!) Lagi-lagi Suzy mah biasa aja, dia kan udah hafal sifatnya Jaejoong.

"Kasih gue semuanya kecuali putih..." tanpa ragu-ragu Sooyoung langsung mengangguk dan memberikan warna-warna yang di pinta Jaejoong.

"Sini luh, bantuin gue!" kata Jaejoong, Minho langsung terduduk disamping nya.

Apa yang di lakuin Jaejoong dan Minho beneran bikin Suzy, Sooyoung, Minah, Hyosung penasaran abis. Soalnya mereka bener-bener gak bisa ngintip gimana cara nge-cat tuh orang, karena ketutup punggung Jaejoong dan Minho. Mau liat dari depan, takut disangka ngeganggu dan malah kena deathglare nya Jaejoong nanti. Ya udah lah, mereka mah pasrah.

"Ihh,,, itu tuh jel-" kata Minho agak marah
"Berisik luh!" potong Jaejoong

"Lu cat atap nya ajah... dinding nya mah gue yang ngurus!" (Jaejoong)
"Lo gila ya? itu kandang ayam atau apa sih!" (Minho)
"Bawel lo... kayak cewek!" (Jaejoong)

Beberapa menit kemudian, setelah mendengar ocehan Jaejoong dan Minho yang sulit di mengerti. Akhirnya pekerjaan yang keliatan mudah namun di buat susah itu selesai.

Minah, Suzy dan Hyosung mengernyitkan dahi...
"Nyeremin...." (Minah)
"Kayak neraka...." (Suzy)
"Gak imut...." (Hyosung)

Sooyoung terdiam dan melihat baik-baik tuh kandang...

Atap kandang berwarna coklat tua, sedang kan dinding nya terlihat abstrak karena dibagian tengah nya berwarna merah tua yang terlihat seperti darah, di pinggirannya ada warna coklat kekuningan, serta ada pula warna coklat tua dan hijau yang tersebar di beberapa bagian. Tapi intinya warna dominannya adalah MERAH!

"Jjaang~! Gue jelasin apa maksudnya. Merah adalah warna apel, hijau adalah warna daun apel, coklat kekuningan adalah warna daun apel yang kering di musim panas, dan warna coklat tua itu warna tanah." kata Jaejoong antusias. Yang lainnya gak bisa ngomong apa-apa

"Kereeeeeeeen!! Daebak!! Cool!!" kata Sooyoung tiba-tiba, matanya terpukau dan bibirnya tersenyum bahagia.

"Iyalah, emang keren, gue yang bikin!!" Jaejoong langsung beranjak pergi, "Oh iya, besok gue tunggu 2 lusin apel nya!!"

Yang lain langsung bengong, sedangkan Sooyoung bahagia....

.

"Sooyoung, gue/aku pulang ya!!" pamit Minah, juga Hyosung disampingnya. Rencananya mereka berdua mau dianter sama supir nya Sooyoung sampe halte di depan kompleks tadinya Suzy mau ikut juga tapi karena mereka beda arah dan lagi pula Suzy tinggal jalan dikit doang. Jadinya Suzy lebih milih jalan sendiri.

Setelah mobil yang membawa Minah dan Hyosung pergi, Suzy juga mau pergi pulang.

"Gomawo ya Zy..! Gomawo juga buat Jaejoong Oppa!" kata Sooyoung dengan manis. disamping nya ada Minho yang gak ngucapin apapun.

"Gwenchana,,, gue pulang ya!" Suzy berbalik, namun tiba-tiba tangannya di tahan dan ditarik sehingga Suzy terpaksa berbalik kembali.

"Soo-" omongannya terpotong, dia mengira Sooyoung yang narik tangannya, tapi ternyata itu Minho. Sooyoung terlihat merapikan sisa-sisa cat dan kayu yang berserakan. Minho menatap Suzy, Suzy tertunduk gak mampu melihatnya balik.

"Wae ireoni?" ucapnya perlahan (trans: Kenapa kau begini?)
"Apa maksudnya 'Wae ireoni' ?" bentak Suzy

"Neoreul arasseo, Gue selalu perhatiin lu, lu bukan kayak gini..." ucap Minho lagi (trans: Gue paham tentang lu)
"...." Suzy terdiam dan bingung
"Biasanya, kalo gak disamperin duluan, lu gak bakal mau berurusan sama hal enteng kayak gini... Kali ini Sooyoung cuma kirim sms ke lu, tapi lu dateng dengan semangatnya..."

"Itu karena gue bosen," balas Suzy dan kemudian kembali berkata, "Neo? neoneun wae? Lu juga bukan orang yang kayak kemarin kemarin itu atau sekarang..."

"Mungkin karena gue juga bosen kayak lu..."
"......."

"Suzy, kenapa tau jelas gue berubah? Lo juga perhatiin gue?"
"Ani, jangan terlalu pede... gue mau pulang!"

Minho melepas lengan Suzy, Suzy yang merasa aneh langsung lari pergi.

.

"Mata nya berubah, Pembicaraan nya berubah, Sikap nya berubah, Rutinitas nya berubah, Gaya nya berubah, Perilaku nya ke gue pun.... bener-bener berubah.... Siapa yang sebenernya berubah? Dia.... Atau Perasaan gue?" >Bae Suzy

.

#Senin

Waktu jam makan siang, Suzy kabur dari kelas. Dia membawa kantung plastik putih yang isi nya cemilan, dan segera pergi ke atap sekolah. Abis nya dia bingung mau ngapain kalo dibawah terus, Suzy terus merasa kesepian dan bosan banget padahal di sekeliling nya selalu ada semua teman-teman yang lain. Rasanya selalu ada yang mengganjal dan suatu hal yang belum di lakukannya.

Suzy berjalan perlahan menaiki anak tangga dengan langkah males, kemudian membuka sebuah pintu besar. Hembusan angin langsung menerpa wajahnya membuat poni dan rok nya tertiup kesamping.

Ternyata bukan cuma Suzy satu-satu nya orang disini, dengan langsung menyadarinya Suzy melihat Minho sedang tidur beralaskan lantai dengan lengan kanan yang digunakan layaknya bantal untuk menopang kepalanya, sementara lengan kirinya menutupi kedua mata yang terpejam itu sehingga tidak terasa teriknya sinar matahari.

Suzy mendekatinya, dia meletakkan cemilannya begitu saja, terasa agak kangen dengan mata dan tubuh dingin itu. Dia segera terduduk, tepat nya bersimpuh tepat di belakang kepala nya Minho, kepala Suzy tertunduk memperhatikan wajah yang keliatan damai saat tidur itu, agar lebih jelas melihatnya Suzy tanpa ragu dan gengsi segera menyingkirkan lengan kiri Minho yang menutupi matanya. Dia gak memikirkan kemungkinan orang lain bakal melihat, ataupun kemungkinan lain seperti.... Minho akan bangun gituh?

Dengan tangannya yang hangat, Suzy mengangkat rendah kepala Minho untuk menjadikan pahanya sebagai bantal (masih dengan posisi bersimpuh) dengan teramat perlahan supaya Minho nya gak kebangun,

Selanjutnya???
Suzy terus memperhatikan Minho dan mengabaikan cemilannya, ataupun perut lapar nya...

Kejadian sebenernya tentang Minho, dia emang bener-bener sengaja tidur disini karena kecapean banget soalnya waktu kemarin malem dia ngebantuin Jieun yang hari ini mau study tour ke Jepang. Dan bawaannya itu emang banyaaak jadi nya wajarlah kalo Minho kewalahan.

Tiba-tiba mata Minho yang tadi nya terpejam seketika terbuka, dia memergoki wajah Suzy yang sedaritadi memperhatikannya mulai memerah, benar-benar memerah karena malu banget. Dengan enteng nya bukannya segera bangun Minho justru memejamkan mata nya lagi....

"Mimpi..." katanya perlahan, Suzy membatu, wajah nya masih blushing dan gak bisa ngomong apa-apa lagi... Minho yang sebenernya udah kebangun gak bisa nyoba tidur lagi, dia perlahan membuka mata kananya dan menatap Suzy...

Ternyata emang bener itu Suzy, bener-bener Suzy... Minho sadar atas keblusingan Suzy, jadinya, dia langsung terbangun dengan tenang dan mengambil posisi duduk dengan kaki yang masih terselonjor.

"Eh, elu..." kata Minho biasa aja sambil ngucek-ngucek mata, "Gue bukan ketiduran di samping lu kan?"

Suzy menggelengkan kepala dengan cepat, Minho menatap Suzy dengan matanya yang masih menyipit.

"Kenapa ada disini?" tanya Minho mencoba ramah
"Makan siang...!" Suzy langsung mengambil plastik berisi cemilan ke depannya.

Minho menaruh kedua tangannya untuk menjadi tumpuan badan, dia seperti sedang dalam posisi merangkak namun posisi pinggul nya lebih rendah daripada punggungnya, Minho menengok untuk melihat apa yang ada di plastik yang Suzy bawa.

"Eungh, Pepero... Chocopie... Kkokkalcorn..." ucap Minho perlahan, sekarang emang jadwal biologis lambung nya buat makan... tapi dia gak sempet beli makanan ataupun bawa makanan kesini... Daritadi tidur melulu sih!

Suzy membawa 2 bungkus pepero (stik berlapis coklat), sekotak Chocopie (biskuit sandwich isi marsmallow berlapis coklat, dan 2 bungkus Kkokkalcorn (snack jagung berbentuk kerucut)

Seolah tau kegusaran perut Minho, Suzy langsung memberikan (atau melemparkan?) sebungkus pepero dan kkokkalcorn ke arah Minho yang tepat didepannya yang masih menengok isi plastik nya itu. Suzy juga membuka kotak chocopie dan meletakkannya diantara mereka berdua.

"Gomawo!" kata Minho langsung terduduk manis dan langsung membuka kedua bungkus cemilannya sekaligus.

"Cheonma!" ucap Suzy datar dan ikut membuka cemilannya.

Minho memakan cemilan itu dengan antusias, sebaliknya, Suzy yang tadi nya berniat makan cemilan dengan asik tanpa di ganggu orang lain, sekarang malah makan perlahan dan tertunduk terus karena gak berani menatap mata nya Minho.

"Uhdahraah..." (udahlah) kata Minho dengan mulut penuh berisi makanan, dia kemudian mengunyahnya lalu menelannya baik-baik sebelum melanjutkan bicara, "Soal yang tadi kan gak ada yang tau,, Lupain aja... 'biasanya' lu juga gitu kan?"

"Heu..." Suzy agak terlonjak, "Aniya, emang nya lu pikir gue mikirin apa sih?"

Minho masih asik dengan makanannya, "Enaak..." kata Minho dengan semangat. Suzy terdiam menikmati hembusan angin sambil memakan cemilannya.

"Musim terasa cepat berganti, sekarang udah musim panas... walaupun hembusan angin disini kencang, tapi dingin nya gak kerasa lagi... ini lebih seperti..." gumam Minho, sambil memejamkan mata ikut merasakan angin, "menyejukkan..."

"Semenjak selalu sering bersama lu, gue banyak mencoba makanan manis... awalnya berpikir seseorang yang maniak coklat itu terlalu aneh dan kekanakan... minggu ini berat badan gue naik 3 kilo, ternyata semua nya emang enak... gue gak bisa tahan dari pie sirup yang kalo di makan sirup nya akan meleleh di mulut dengan lembut.. atau permen kenyal yang butiran gulanya tersisa di bibir..."

Minho terus berkata banyak, Suzy hanya tertunduk menyimak

"Gue juga mulai suka olahraga, meskipun gue pikir itu melelahkan dan gak akan ngaruhin nilai akademik... hnngg, melompat dan berlari merebut bola basket dan men-shoot nya ternyata gak buruk!"

"Gimana dengan lu, Zy?" Minho kembali membuka mata nya. Dia melihat ke arah Suzy, jantung nya berdegup, mata nya terbelalak. Suzy tertunduk sambil meneteskan air mata dengan banyak nya, dia tidak terisak, menangis terdiam dan tak bisa di sadari Minho dengan mata terpejam.

"Wae-waeyo?" bibir Minho terasa beku

"Kenapa bersikap manis untuk semua orang!! Mianhae, gue pergi..." Suzy bangun lalu berlari pergi sambil menyeka air mata nya yang terus keluar tanpa bisa tertahankan.

'krauk!' Minho malah kembali memakan Kkokkalcorn nya...dan tersenyum

"Suzy-ah, Gomawo, jeongmal gomawo..."

.
.
.

"Chukkaeeee~~!!" sambut semua anak 9.1 untuk Minho, yang hari ini pindah lagi ke kelas seperti semula. Semua nya ikut seneng (hanya saja Suzy terduduk melamun di bangku nya) di papan tulis juga tertulis "Welcome back, Choi Minho! noreul bogoshipeo!"

"Mianhae! gue baru kembali setelah jam makan siang, padahal harus nya udah dari tadi pagi..." Minho membungkuk ala korea meminta maaf, sebenernya tadi dia emang lupa kalo hari ini harus balik ke 9.1 dan tiba-tiba Bu Yoona dengan panik menghampirinya dan menyuruh nya kembali ke 91, ya iyalah kalo Minho pindah 'permanen' ke 9.2 kan murid kebanggaan Bu Yoona jadi berkurang?

Bu Yoona yang kedapetan mengajar di jam ini juga ikut tersenyum, karena 9.1 jadi lengkap lagi! setelah semua nya duduk dan materi segera di mulai. Tiba-tiba Suzy berdiri dan mengangkat tangan kanan nya dengan tinggi, mata nya tegas.

"Bu Yoona, aku merasa tidak enak badan!"

"Kau kenapa? Gwenchana? tidak terlalu parah kan?" kata Bu Yoona panik, "Mmm, Minho, Sooyoung apa kalian mau mengantarnya ke UKS??"

Sebelum Sooyoung dan Minho jawab, Suzy langsung bicara lagi, "Amber atau Hyosung bisa kok mengantar ku?"

Amber terangguk, "Ya, aku bisa..." Hyosung juga terangguk sambil mendengakan dagu nya melihat Suzy yang berdiri disamping nya.

"Se-sebenarnya aku sengaja memilih Sooyoung dan Minho, karena aku yakin kalau mereka meninggalkan jam pelajaran kali ini, mereka tetap tidak tertinggal..." ucap Bu Yoona, mau apa lagi, Suzy pun pasrah.

.

"Duh! perut gue sakiit!!" oceh Sooyoung, padahal yang sakit Suzy tapi yang kesakitan malah Sooyoung. Dari barusan pas dateng ke UKS tiba-tiba Sooyoung langsung meringis kesakitan, Suzy sama Minho melihatnya dengan tatapan cuek.

"Gue ke toilet ya? kalian disini aja dulu! nanti gue balik lagi!"  kata Sooyoung lagi, sambil megangin perut. Lagi-lagi Suzy dan Minho cuek,Sooyoung langsung lari pergi.

Mereka berdua tiba-tiba membatu, gak bicara apa-apa, sampai Minho membuka mulutnya dengan pertanyaan sederhana...

"Apanya yang sakit?"
"Anu, gu-gue pusing..." jawab nya dengan perlahan. Sebenernya sih Suzy gak kenapa-napa, dia bilang dia sakit supaya bisa jadi pelarian doang biar gak belajar Fisika. Suzy gak nyangka, dia harus cuma berdua sama Minho disini (yeah, harus nya bertiga sama Sooyoung juga) karena Bu Hyoyeon (guru kesehatan) lagi absen hari ini.

Minho segera ke kotak obat dan mengambil obat pusing, Suzy terduduk di tempat tidur UKS sambil mengayunkan kaki nya. Ruangan ini tidak begitu besar, tapi juga tidak terlalu kecil. Ada 2 tempat tidur, lemari obat, timbangan, radio (yang entah untuk apa) alat pengukur tinggi, dispenser, juga lemari piala nya anak-anak PMR.

"Niih," Minho menyerahkan segelas air dan obat nya. Suzy mengambil nya dengan ragu dan segera meminumnya.

"Suka musik kan?" tanya Minho sambil melirik radio yang terletak di samping dispenser.
"Ne.." balas Suzy pelan
"Gue denger musik bisa pengaruhin sinyal otak dan mood, mungkin bisa bikin pusing lu sedikit baikan..."
Suzy mengangguk, radio dinyalakan dengan volume yang tidak terlalu keras agar gak ganggu kelas sebelahnya.

'Seoul F.M, SHINee - Hello'

'deg!'

'Hello, Hello! Ku beranikan diri.
Hello, Hello! Ingin sejenak bicara dengan mu
Hello, Hello! Mungkin aku sedikit tergesa-gesa
Siapa yang tau, kita akan berakhir indah'

Jantung Suzy berdegup gugup, mata nya merunduk, tangan nya agak gemetar, dia menggenggam gelas erat dengan kedua tangan. Minho ikut duduk di sampingnya menikmati alunan musik dan lirik yang manis.

Kedua nya terdiam lagi, gak ada yang punya ide buat memulai perbincangan, satu-satunya suara yang terdengar hanya lagu dari radio nya, dan.... jantung Suzy yang berdegup makin cepat...

"Ya,,," panggil Suzy, Minho langsung menengok ke arahnya, namun pandangan Suzy masih tertunduk.. "Inget lagu ini?"

"Inget!" balas Minho yakin, "Lagu Shinee kan? gue inget lah walaupun lagu nya rada udah lama... tapikan terkenal, ya gue inget..."

"......." Suzy terdiam, bukan itu maksud pertanyaannya.

"Oh, gue inget... ini lagu yang gue nyanyiin buat lu di atap sekolah waktu itu kan?" kata Minho dengan santai.

"mm!" Suzy mengiyakan sambil blushing,

"Lebih baikan?" tanya Minho lagi
"Ani..." jawab nya bohong, entah apa di pikiran Minho, telinga nya perlahan mendekati dada Suzy mencoba mendengar sesuatu. Yap, Suzy membatu.

Makin dekat, makin terdengar, suara denyut jantung Suzy yang ternyata bukan cuma disadari diri nya. Sekarang tubuh Minho jadi merunduk mendekati tubuh Suzy, meskipun masing-masing badan mereka gak bersentuhan.

"Jantung lu berdetak..." gumam Minho
"Gue kan hidup!" jawab Suzy asal, pipinya-oh bukan- tapi seluruh wajahnya langsung memerah padam karena blushing berat. Degup jantung nya makin cepat.

"Detak nya makin cepat..!"
"........"
"Efek musik sampe sebesar ini ya? ah aneh! lu makin parah ya?"

"Andwae~~!!!" teriak Suzy mengelak, "Pabo namja!" Suzy segera menyingkir, Minho menunjukkan wajah polos.

"Emang nya lu pikir ini gara-gara siapa??!!" omel Suzy
"Siapa?"
"heu,,," Suzy bingung mau ngomong apa...

"Halo? gue balik!! kalian kenapa? lagu nya enak tuh!" kata Sooyoung yang tiba-tiba dateng membuka pintu dan asal masuk.

-Khodi-

Bersambung~ :3

untuk adegan terakhir (Minho ngerasain detak jantung nya Suzy) itu bukan ide aku, aku sedikit ambil dari suatu scene anime yang aku rasa cocok kalo di masukin sini... tapi selain itu semua nya ide ku kok 8|

Semoga chap depan aku bisa apdet 2/3 minggu sekali... i do my best.. :)
 

KAMSHA!!!


1 komentar :

  1. chingu ini lma bgt post nya :(
    lnjut dong, aduh minho msih suka suzy ga sih?
    aha suzy pnnik nih, mana sooyoung tiba2 nongol lgi

    BalasHapus

Apresiasikan tulisan author :)