Kamis, 27 Desember 2012

[Chapter 16] FF: Venus vs. Mars

Chapter 16: "Perut ini lapar...!"

Ne,ne... aku agak gugup ngerjain chap ini... aku harap ceritanya cukup baik. Dan selamat liburan, kalian semuaa! Oh, iya, aku dapat informasi katanya Suzy dapet pelecehan seksual secara gak langsung dan JYP mau nuntut ke jalan hukum... untuk lebih lengkapnya silahkan googling!
Happy reading~!

-Khodi-

"Suzy udah baikan?" tanya Sooyoung yang di balas dengan anggukan kecil Suzy.

"Cepet banget sembuh ya? ah, ya udah bagus... Ayo ke kelas!" Sooyoung langsung menarik lengan Suzy dan berjalan ke koridor kelas. Minho tersenyum tipis, mengunci pintu uks dan mengikuti langkah mereka dari belakang.


Setelah itu gak banyak yang terjadi, cuma belajar, main kayak biasa terus pulang deh.Gak lupa, waktu pulang supir nya Sooyoung membawakan 2 keranjang yang masing-masing berisi selusin apel buat Jaejoong sesuai janji kemarin. Suzy dan Amber,,, menjadi kurir dadakan.

.
.
.

#Malam hari nya

Jaejoong gak jadi study tour hari ini, keberangkatannya tiba-tiba di undur jadi besok. Gak tau tuh kenapa, kampus nya aja yang aneh atau Jaejoong yang salah informasi mungkin.

Dari tadi sore gak henti-henti nya Yoorin ngomel-ngomel gara-gara Jae belum tuntas nge-packing barang, bukan nya buru-buru packing mereka berdua malah adu mulut. Alhasil, sebagian besar barang-barangnya Jaejoong justru di beresin Yomin. Saat ini, jam 7 malam.. mereka bertiga baru selesai dengan tubuh lelah. Hanya Suzy yang terlihat santai nonton tv, soalnya dia bener-bener di larang megang barang-barangnya Jaejoong.

ketiga nya pun membersihkan diri dari keringat dan memakai baju tidur masing-masing, em, gak bisa di sebut baju tidur juga sih soalnya yang pake piyama yang normal cuma Yomin. Jaejoong juga pake piyama cuma warna nya baju nya itu hitam dan motif nya bercak-bercak darah, maklum aja, dia dapet tuh piyama hasil dari bahan sendiri (bahan sisa-sisa halloween). Yoorin pake baju yang kelewat kebesaran dan celana pendek hanya saja celana pendek nya itu gak keliatan karena ketutupan baju. Dan Suzy? seperti biasanya lah, pake celana longgar selutut dan t-shirt oblong warna biru.

"Oiiii~!! kumpul ke meja makan!!" teriak Yoorin sambil membawa sebuah teko minuman logam yang berisi anggur beras, dia juga telah menyiapkan 2 botol soju di meja makan. Suzy langsung nurut, Jaejoong juga... lebih tepatnya Jaejoong nurut supaya Yoorin gak bawel aja. Entah sedang apa, Yomin masih sibuk di dapur.

"Gue gak mau minum anggur beras apalagi soju! pokoknya gue gak mauuu!!!" kelak Jaejoong dengan suara menggelegar. Dia emang anti banget minum beginian, perut nya gak bisa nahan... terakhir kali dia minum alkohol itu waktu umurnya 17 tahun (itupun dipaksa Yoorin) baru minum secangkir dia udah mabuk dan muntah-muntah. Bisa dibilang walaupun fisik Jaejoong kuat, tapi soal minuman yang berbau keras kayak gini mah dia gak sanggup... minum cola aja muntah!

"Umur lu kan udah cukup buat minum! payah banget, masa cowok gak kuat minum...!" balas Yoorin
"Yeh, masa bodo... gue bilang gak mau, ya gak mau..!"
"Ini tradisi keluarga tau! masa seorang namja gak bisa minum?"
"Lu mau gue mati ya? dicekokin minuman beginian... andwae!!!"

"Umma, aku juga ikut minum?" tanya Suzy gugup
"Ne, Suzy-chan juga!"
"Tapi kan umurku-"

Omongan Suzy terpotong, semerbak bau coklat memenuhi ruangan. Yomin membawa nampan berisi 3 gelas coklat hangat dan semug besar coklat panas marsmellow (yang ini pasti buat Suzy). Suzy menatap dengan antusias, Jaejoong merasa lega walaupun dia gak suka-suka banget sama coklat seenggak nya lebih baik deh daripada harus minum anggur beras.

"Aku barusan membuat nya, semoga kalian suka!" Yomin segera duduk di samping Jaejoong dan memberikan masing-masing segelas coklat.

"Selamat minum!" tanpa basa-basi lagi Suzy langsung menyeruput cokelatnya, sesuai banget sama suasana malam cerah yang dingin di luar.

Mau gak mau, karena ngeliat Suzy udah meminum cokelatnya Yoorin juga ikut meminumnya.

"Untuk Jaejoong-chagi dan Yoorin-chagi, aku menambahkan sedikit kopi agar rasa manisnya gak begitu tajam. untuk Suzy-chagi kebalikannya... aku menambahkan sedikit susu dan marsmallow agar bertambah manis..."

"Yoorin-chagi..." panggil Yomin
"HN!"
"Sepertinya anggur beras sama soju nya gak ada yang minum.."
"Sikeureo!" (diam lu!)
"Mau meminumnya bersama ku?"
"......." Yoorin terdiam,

"Ah enak sekali~!" kata Suzy sambil tersenyum dan meletakan kembali gelas nya ke meja lalu menjilat coklat di sekeliling bibir dengan lidahnya. Dia segera berdiri dan berkata, "Gomawo appa! coklat nya enak! aku mau tidur dulu...." Suzy berlari keatas. Padahal dia belum ngantuk, baru juga jam setengah 8

Seperti mengetahui maksud Suzy, Jaejoong melakukan hal yang sama. Hanya saja bedanya setelah meletakan gelas ke meja tanpa pamit dan berterima kasih dia segera ikut berlari ke atas dan pergi ke kamarnya.

"Bagaimana? mau meminumnya bersama ku?" tanya Yomin
"ne..." balas Yoorin dengan sangat teramat pelan

.
.
.

Sarapan yang bener-bener kebangetan 'rushing' di rumah Suzy kali ini. Yomin rencana nya emang ada kerja larut hari ini, Yoorin tadi malem mendadak dapet panggilan dari editor nya (dia bakal ke Jepang dan mungkin baru pulang besok atau lusanya) dan juga Jaejoong yang tentunya lagi ribet sama urusan study tour nya.

Cuma Suzy aja yang free, dengan santai nya dia duduk di meja makan dan mengunyah baik-baik roti selai coklat nya. Sedangkan ketiga anggota keluarga yang lain berhamburan di rumah dengan roti di tangan sambil memeriksa dan mencari barang-barang yang kali aja lupa dibawa.

Pintu rumah mereka terbuka oleh sesosok Amber yang gak lain ingin ngajak Suzy berangkat sekolah.

"Annyeong Haseyoo~~!!"

Gak ada jawaban. Mata Amber kebingungan melihat 'kerusuhan' barang-barang yang ada di ruang tamu, dia berjalan masuk ke dalam ruang tv dan meja makan di sebelahnya. Kaki nya tersandung koper Jaejoong yang seenak nya di taro di tengah jalan Suzy langsung menganggukan kepala memberi kode untuk menyuruh Amber duduk di sampingnya.

"Neeh kunci rumahnya, kamar gue terlarang buat lu... oh iya, kapan-kapan kalo Sooyoung perlu bantuan panggil gue lagi aja..." kata Jaejoong dengan santai nya, dia melempar kunci ke meja makan... hampir aja kena piring Suzy.

"Bilang aja pengen dapet apel gratis!" ledek Suzy dengan ketus, Amber yang disamping nya nahan ketawa

"Suzy-chaan! umma berangkat ya..." kata Yoorin yang seketika langsung mendekap Suzy dengan eratnya.

"Ummhaa... shesshaak..." kata Suzy perlahan
"Eh, miane!" jawab nya melepas pelukan sambil mencubit pipi Suzy.

Yomin juga mendekat ke Suzy, otomatis Yoorin langsung menjauh pergi.

"Annyeong Amber-ah!, Aku juga mau berangkat, Suzy-chagi Josimhaseyo!!!" (jaga dirimu) Yomin pun menepuk kepala putri nya itu dengan lembut.

"Ne, ne appa... nado josimhaseyo!" kuluman senyum terbentuk di bibir Suzy.

"Suzy-chan kenapa gak bilang 'josimhaseyo' juga pada ku?" ambek Yoorin yang gak mau kalah
"Josimhaseyo umma!!" ucap Suzy, yang di balas senyuman lebar Yoorin.

Beberapa menit kemudian, suara ketiga mobil yang terparkir di halaman rumah beranjak pergi ke tempat tujuan masing-masing.

"Zy, mereka pada mau kemana?" ucap Amber yang masih terduduk di ruang makan, menunggu Suzy yang masih menyisakan setengah dari rotinya.

"Molla.... setau gue sih kalo Jaejoong mau study tour, Umma sama appa kayaknya kerja..." jawabnya polos.

.
.
.

#Di sekolah

"Seong gasin...!" (menjengkelkan) Suzy memonyongkan bibirnya tanda kesal, "Membosankan, ini kan bukan tanggung jawab gue..."

"Mungkin karena kita bertiga orang yang terakhir ada di kelas setelah bel istirahat... yah, jadi mau gak mau bu Yoona emang cuma bisa nyuruh kita lah!" jawab Amber santai.

Dari...  -mungkin- 15 menit yang lalu, bu Yoona masuk ke kelas 9.1 buat nyuruh Suzy, Amber dan Sooyoung untuk membereskan dan membersihkan alat-alat di lab yang sebelumnya pun di pake kelas mereka buat praktek.

Suzy dan Amber sedang meletakan tabung-tabung kimia ke meja-meja praktek, Suzy bersimpuh dan memastikan tabung-tabungnya agar gak miring ataupun jatuh. Amber mengambil tabung-tabung yang selesai di cuci dan di lap. Sedangkan Sooyoung terlihat sibuk menaruh mikoskop ke dalam lemari.

"Suzy-ah, bisa tolong bantu gue ngangkat ini dong?" kata Sooyoung sambil melirik ke arah meniken organ manusia.

"Ne," Suzy menghampiri Sooyoung dan mengangkatnya ke pojok ruangan bersama. Mereka melewati jendela-jendela yang berada di sisi ruangan, Suzy melirik ke luar jendela, melihat di halaman belakang sedang banyak orang menikmati waktu istirahat yang berharga. 2 orang juga sedang bermain basket one on one (satu lawan satu), Suzy menyipitkan mata nya mencoba melihat lebih jelas. Itu Minho dan Yoseob... bermain basket one on one??? Minho meremehkan kekuatan Minho namun beberapa detik kemudian dia justru mampu menshoot bola dan mencetak skor.

"Aduh.!" Suzy tersandung kaki kursi, untung nya gak sampe jatoh.
"Waeyo?"
"Gwenchanayo..."

Perlahan pintu lab terbuka, terlihat Bu Yoona yang kedua tangannya memegang kotak coklat besar.
"Kalian sudah selesai? Pak Jinwoon kemarin habis ke Jerman... dan membawakan ku banyak coklat, mau memakannya bersama? aku tak mungkin menghabiskannya sendiri"

"Sudah selesai kok!" kata Sooyoung tersenyum, Suzy yang di sebelahnya lebih tersenyum lebar lagi setelah mendengar kata coklat. Akhirnya kerja kerasnya terbalaskan.

"Hah? Jinjjayo?" tanya Amber yang lidahnya gak sabar nyicipin tuh coklat juga.

"Ne, ne..." jawab Bu Yoona terlihat senang, "Dimana kita memakannya?"

Namun sebelum semua nya berpikir tiba-tiba Suzy langsung menyeletuk,
"Halaman belakang!" semua nya mengangguk menyetujui, mumpung suasana lagi cerah dan udara sejuk banyak berhembus di luar.

.

Mereka membuka bungkus coklat kecil yang mereka pegang. Bu Yoona menaruh kotak cokelat tersebut di pangkuannya. Bu Yoona, Suzy, Amber dan Sooyoung sekarang duduk di bangku besi panjang di bawah pohon. Bangku ini mereka pilih karena letaknya yang bagus, menghadap ke arah lapangan sehingga mereka bisa melihat dengan jelas ke seluruh penjuru halaman belakang dari sini.

"Wooaa... enaaak!!" kata Suzy seneng banget, matanya berbinar.
"Pak Jinwoon baik banget, pasti cuma seongsaengnim yang di kasih cokelat banyak begini..." ucap Sooyoung, Amber pun mengangguk seolah membenarkan ucapan Sooyoung.

"Ne, yang lain dia berikan sekotak cokelat kecil...." kata Bu Yoona dengan polos
"Asik sekaliii... pasti kalian sudah sangat dekat ya?" ledek Amber yang di susul oleh wajah Bu Yoona yang merunduk menyembunyikan ekspresi nya yang blushing.

"Sudahlah makan saja cokelat nya!" ujar Sooyoung sambil nahan tawa

"Aniya, ani! ini tidak seperti yang kalian pikirkan kok! kami teman biasa saja, jangan terlalu drama...heuheu" kata Bu Yoona lagi untuk membela diri.

"Daebak...." kata Suzy pelaaaan banget... daritadi dia pun gak nyimak apa yang di omongin mereka bertiga. Tapi karena Suzy duduk di tengah-tengah jadinya ucapan pelannya barusan juga kedengeran.

Mereka bertiga bingung, namun akhirnya mencoba mencari apa yang Suzy sedang lihat. Cokelat yang meleleh di lidah nya Suzy seolah makin membuat dia gak sadar kalo di sampingnya ada Bu Yoona, Sooyoung dan Amber.

"Mwoga boijo?" (Apa yang lu liatin sih?) kata Sooyoung dengan nada meledek tepat disamping telinga nya Suzy. Namun sebelum mencerna kata-kata Sooyoung dan menjawab pertanyaannya, Bu Yoona langsung ngomong:

"Geugeon.... yang lagi one on one!"

"Uhuuuk!!!" Suzy tersedak dan menyadari cokelat yang salah masuk ke tenggorokannya......

.
.
.

#Bel pulang sekolah

Dari tadi masuk setelah istirahat pertama Suzy serasa di teror tiba-tiba. Para seonsaengnim yang lagi ngajar di kelasnya tadi pun menegur Suzy karena suara dering ponsel nya yang berkali-kali mendapat pesan dan misscall (yang bodohnya dia lupa buat ngeaktifin mode getar). Yang tentunya dari siapa lagi kalo bukan dari Minah, gak jelas juga tuh dia bisa tau dari mana soal kejadian di halaman belakang barusan.... Nih yeoja satu terus-terusan kepengin tau urusan Suzy dan nanya-nanya gak penting soal kejadian di halaman belakang, seperti:

"Zy, yang bener lu liatin mereka? Lu liatin siapa?? Yoseob?? Minho???"
berapa detik kemudian mulai masuk sms lagi,
"Zy, Yoseob sama Minho teknik nya bagusan siapa? yang punya lengan lebih panjang siapa? yang lebih sering megang bola siapa???"
terus,
"Zy, Zy.... Yang spirit nya paling lemah siapa? Tim cheers mereka banyak gak??" (ya elah one on one aja pake tim cheers -__-)
kemudian pertanyaan mendasar yang baru dia kirim di pertengahan,
"Zy, Kok lu bisa tau kalo Minho sama Yoseob lagi one on one basket di halaman belakang??" nah loh!

Selain itu Minah juga mengirimkan banyak pesan lagi, tapi sayangnya gak satu pun yang di bales sama Suzy. Dan sekarang pas pulang sekolah pun Suzy dan Amber berencana mau lewat halaman belakang terus jalan lewat dalam pepohonan nya supaya gak ketauan lalu akhirnya keluar lewat pagar belakang.... Ya tentunya supaya gak berpapasan sama Minah dan di interogasi.

Dan itu berhasil!

Suzy dan Amber dengan bangga melangkahkan kakinya keluar sekolah lewat pagar belakang, baru 2 langkah maju, mata mereka berdua langsung terbelalak. Ada Bu Yoona, Bu Hyuna dan Minah persis di semeter di depan mereka. Suzy udah siap ancang-ancang mau lari dari situ, kayaknya fobia banget sama Minah. Tapi sebelum dia lari Bu Yoona dengan 'bangga' nya langsung membuka lebar secarik kertas ulangan harian Matematika di depan Suzy yang tertuliskan angka '40' tepat di kolom nilainya.

Amber langsung menepuk pundak Suzy seolah bilang, 'sabar yah!'
Suzy mendesah seolah tau apa yang akan Bu Yoona ucapkan,

"Mengerti, Suzy? ya benar, kelas remedial...." di samping nya ada Bu Hyuna yang geleng-geleng kepala dan Minah yang mesem-mesem gak jelas.

"Dugaan ku benar kaaaann!!!" kata Minah bahagia

"A-aku mengerti, ta-tapi aku benar-benar lupa kalo ada kelas remedial hari ini... engg, ano Bu,, Kenapa Minah disini juga?? dia gak mungkin-"

"Yeaay, Suzy-ah benar! gue ikut kelas remedial juga looh!! Gak nyangka lu di remedial juga... gue seneng banget akan sekelas sama lu!" kata Minah sambil loncat-loncat dan beranjak mau meluk Suzy tapi Suzy nya ngindar.

'Harusnya gue/Suzy yang gak nyangka kaliih!' gumam Suzy dan Amber sepemikiran. Yang mereka tau Minah kan cukup cerdas dan gak mungkin lah di remed.

"Emang nilai lu berapa, huh?" ucap Amber angkat bicara
"74!!!" jawab Minah sambil menunjukan simbol 'peace' di jari tangan kanan nya.

'Dieeessshh!' Suzy berasa di pukul seketika. Pikiran nya menerka kalo Minah mah emang sengaja dapet nilai jelek, soalnya nilai nya nanggung banget dan KKM nya pun 75.

"Ayo kedalam... 15 menit lagi kelas dimulai" kata Bu Hyuna seolah gak mau banget waktunya sia-sia disini. Mereka bertiga langsung melangkahkan kaki untuk masuk lagi ke kelas.

Suzy masih terdiam, masih bingung. Amber yang disampingnya juga ikut diem lalu menoel lengannya memberi kode menyuruh masuk ke sekolah lagi.

"Seongsaengnim...."
"Ne??" Bu Yoona dan Bu Hyuna serta Minah nengok ke arahnya.

"A-apa yang Minah maksud dengan 'gue seneng banget akan sekelas sama lu!' ??"
"Ohh ituu karenaa...." Bu Yoona menundukan wajah agak malu untuk menjelaskan.

"Karena dari kelas 9.2 hanya 3 orang yang akan remed, sementara di kelas 9.1 ada 10 orang yang akan remed. Untuk menghemat ruang maka kelas remed nya di gabung..." jelas Bu Hyuna dengan bangga.

"Bisa beri waktu aku sebentar untuk bicara dengan Amber?" ijinnya dengan tampang pasrah.

"Ne, ne..." (Bu Yoona)
"Kami akan tetap disini untuk mengawasimu agar tidak pergi..." (Bu Hyuna)

"Am, mau tunggu gak? paling cuma sejam..."
tanpa menjawab dengan kata-kata Amber langsung mengeluarkan ponsel nya dan memperdengarkan Suzy sebuah pesan suara yang di kirin Seohyo (adiknya)

'Unni..... 'hiks' gak pulang telat kan? 'hiks' nareul honjaaa~~ 'hiks' aku sendiri di rumaah... Umma pergi barusan... huuuwee~~' terdengar suara Seohyo yang agak serak dengan tangisan.

Yap, urusan Amber dan anak kecil lebih peeenttiing daripada menunggu Suzy remedial.

"Kira-kira berapa lama waktu untuk remedial??" kata Suzy
"Sampai jam 7 malam..." jawab Bu Hyuna datar
"Kita tidak hanya memberi tes ulang, tapi akan mengajari ulang juga..." balas Bu Yoona

"ANDWAEEE~~~" teriak Suzy yang kemudian lengannya langsung di tarik Minah yang justru terlihat begitu gembira mengikuti kelas remedial.

"Hati-hati ya, Suzy!" kata Amber tanpa dosa.

.
.
.

#Pukul 08.30 malam

"Aku pulaang!" kata Suzy ingin membuka pintu rumahnya tapi terkunci dia baru sadar kalo hari ini cuma dia yang ada di rumah. Alhasil Suzy mengeluarkan kunci rumah di tasnya dan segera bergegas masuk.

Bisa di bilang dia capeeek banget, cuma di kasih waktu 15 menit buat istirahat makan siang, itu pun dia cuma sempet makan sebungkus roti dan coklat. Sampe rumah muka nya pucet, bukan gara-gara sakit kok! tapi gara-gara mabok soal matematika.

Suzy jalan menyeret, melempar tas nya ke sofa, dan beranjak pergi ke dapur untuk melongoh ke dalam kulkas, mau makan malam. Di dalam kulkas hanya ada bahan-bahan mentah yang dia gak tau harus di masak jadi apa sama Suzy, pandangannya beralih dia pun memeriksa rak gantung di dapurnya itu untuk melihat persediaan ramen instan.... Hasilnya gak ada apapun, cuma ada toples selai cokelat yang isinya udah tinggal dikit banget bekas sarapan tadi pagi. Suzy baru inget, semenjak appa dan umma nya kesini dia gak makan mie instan lagi soalnya setiap hari selalu ada makanan.

"MAKAN APA GUEE???" Suzy panik, sangaaat panik... Dia berlari ke kamar nya mencari uang dan juga makanan simpanan di lemari nya. Tapi uangnya juga tinggal sedikit banget, jangankan untuk beli makan ini sih untuk ongkos bus ke sekolah juga gak cukup. Pasokan cokelat nya juga habis, cokelat terakhir udah dia makan waktu kelas remedial tadi.... Yoorin dan Yomin tampaknya benar-benar lupa ngasih putri kesayangannya ini uang makan.

Dia putus asa dan turun ke bawah, kayaknya malem ini emang gak ada makan malam untuknya. Beberapa detik kemudian telepon rumahnya berbunyi, dengan antusias Suzy mengangkatnya, siapa tau itu orang yang mau kasih makan dia.

"Yeobeoseyo?" ucapnya
"Huweeeee,,, Suzy-chaaaan~!!" terdengar suaranya Yoorin yang menangis di telepon layaknya anak kecil.
"Waeyo umma??"
"Aku lupa memberi mu uang,, aku-aku aku bodoh sekali!! Aku telah menelepon mu dari tadi siang setiap menit... tapi tidak ada jawaban aku kira Suzy-chan marah...Mianhaeyo Suzy-chan, editorku tidak membolehkanku ke Korea lagi... untunglah sekarang kau mengangkatnya... Suzy-chan mau makan apaaa???" lanjut Yoorin sambil menangis

Kalo sampe Suzy bilang uangnya habis dan dia gak tau harus makan apa malam ini. Pasti Yoorin bakal nekat ke Korea lagi cuma buat beli makanan. Yah, terpaksa deh, kali ini Suzy harus bohong demi ummanya.

"Tenang umma, tenang... aku masih punya cukup uang kok! Cokelat milik ku juga masih ada beberapa... tenang saja, umma kerja baik-baik ya!! Dadah!!"

"Hah? Jinjjayo? gomawo Suzy-chan lain kali aku tidak akan mengulanginya..." Tangis Yoorin berhenti, Suzy segera menutup telepon.

"Percuma saja,," ucapnya dan segera menyenderkan tubuh ke sofa.

Dia gak mungkin ke rumah Amber semalam ini, bukan karena Amber gak akan menerima kedatangannya. Tapi tadi Amber cerita kalo sejak 2 hari lalu di dekat rumahnya suka ada orang gila yang mencurigakan dan suka berkeliaran malam hari. Jadinya Suzy takut banget. Alasan lain dia juga gak mau ngerepotin Amber dan keluarganya.

Beberapa menit kemudian handphone nya bergetar, hampir aja dia gak menyadari karena selama kelas remedial seluruh ponsel harus dalam mode getar.

Ketika menyadarinya badan Suzy lemas, dia udah negative thinking kalo-kalo siapapun yang nelepon dia kali ini gak akan bikin perut dia kenyang. Tanpa melihat siapa yang menelpon,

"Yeobeoseyo?? jangan banyak bicara ya? perut ku lapar sekali...." ucapnya lemas
"Yeobeoseyo, Suzy?" kata sang penelpon dengan suara yeoja yang tampaknya kedengaran agak terkejut.
"Ji-jieun unnie??" Suzy ikut terkejut, nyesel banget ngucapin kata-kata gak penting.

"Ah, tepat sekali dugaan ku. Kau pasti kelaparan... Jaejoong baru bilang ke teman-temannya sambil tertawa, dia bilang kalau yeoja saeng nya di tinggal sendiri di rumah tanpa ditinggal uang..." ucap Jieun merasa kasihan

'sial' gumam Suzy dalam hati.

"Ne, jieun-unnie... aku lapaar..." ucapnya manja, gak mau gengsi-gengsian lagi deh.
"Kan sudah ku bilang sebelum aku pergi study tour, kau bisa ke rumah ku kalau lapar... disana pasti ada makanan..!"

"Jeongmal?? gomawoyo unnie..." Suzy mulai tersenyum sendiri merasa bahagia.
"Ne,ne... kalau selama kami pergi kau masih juga kelaparan, pergi lah ke rumahku ya?"
"Ne, unnie! aku berjanji gak akan kelaperan lagi kok!"
"Oke, dah!"

Suzy bergegas pergi ke rumah Jieun, dia masih menggunakan setelan seragamnya lengkap tak suatu atribut pun yang terlepas. Suzy beranjak memakai sepatu roda nya, dia sih tau rumah Jieun unnie dimana soalnya pernah diajak sekali kesana lagipula dia juga udah tau rumahnya Sooyoung (yang berada tepat disamping nya) dimana gara-gara waktu insiden pembuatan kandang ayam. Namun akhirnya dia berpikir dan sadar,

"Rumah Jieun unnie... berarti.... rumah Minho juga dong?"

Tiba-tiba Suzy memulai berpikir ulang, hati nya benar-benar menolak untuk kesana. Tapi perut lapar nya berkata kebalikannya.

Suzy membayangkan saat kejadian di UKS kemarin, dia telah membentak Minho. Rasanya sangat aneh kalo sekarang justru minta makan.

Sepanjang jalan, Suzy seolah hanya mendapatkan penerangan dari lampu jalan dan teras rumah tetangga. Semua pintu telah tertutup, orang-orang mungkin telah menghabiskan makan malamnya dan bergegas bersiap tidur ataupun menonton acara TV. Sinar bulan tidak nampak, malam ini mendung sehingga bulan maupun bintang tak terlihat.

Suzy berjalan cukup lama, rumah Minho terletak cukup jauh dan terpencil di kompleks ini karena tepat di samping sisi jalan rumah Minho adalah 'kawasan hijau' dengan banyak pohon yang membuat Suzy ngeri bila melihatnya saat malam seperti ini. Tempat tata letak rumah Minho dan juga belasan rumah tetangga di sekitarnya ini belum terlalu padat maupun banyak di bangun bangunan, beda banget sama rumah nya Suzy.

Dia akhirnya hampir sampai, Suzy membuka pagar rumah Minho dan segera masuk ke dalam terasnya. Rumah Minho cukup besar untuk ditinggali dia dan Jieun unnie (juga appa dan umma Minho yang sibuk kerja dan jarang pulang). Tepat di sampingnya, tentunya ada rumah Sooyoung yang kira-kira lebih besar 2/3 kali lipat dari rumah Minho.

'tok! tok!' dengan pendirian yang matang dan teguh Suzy mencoba mengetuk pintu. 1/2 bagian pintu terbuka, siapa lagi kalo bukan Minho sendiri yang membukanya.

"Eh elo? Kok ke rumah gue? Kenapa?" jawab Minho dengan wajar, karena siapapun pasti akan kaget kalau ada yeoja yang datang ke rumah pukul 9 malam dengan setelan seragam lengkap.

"Numpang makan...." balas Suzy
"Mianhae, barusan makanan yang gue masak udah abis... pulang gih, sebelum orang-orang kira kita gimana-gimana...."

Minho menutup pintunya lagi, Suzy terdiam. Gak mungkin dia pulang tanpa menyelesaikan tujuannya kesini. Dia merasa jengkel dan kesal, Suzy mempersiapkan suaranya dan berteriak,

"Jieun-unnie yang nyuruh gue kesini buat makan! Di rumah gue gak ada siapapun dan gak ada makanan, uang gue juga habis! Gue abis remedial matematika dan bikin otak gue lemes banget! Gue laper banget! Cuma disini tempat gue bisa minta makanaaann!!"

Suzy merasa puas, namun kemudian,
"Guk, guk, guk gukk!!"

Seekor anjing penjaga dari teras rumah Sooyoung menggonggonginya. Suara nya memekakan telinga Suzy, anjing itu berwarna hitam dan terlihat jelas dari tempat Suzy berada. Meskipun dirantai, tapi tetap saja membuat Suzy takut. Dia gak tau kalo di rumah Sooyoung ada anjing.

Bukannya mencoba menenangkan diri, Suzy malah berteriak dan memejamkan matanya juga menutup telinga dengan kedua lengannya. Suzy panik, jantungnya berdegup, kakinya mejadi kaku layaknya sedang kesemutan. Tiba-tiba dia merasa lengannya telah di tarik dengan lembutnya, Suzy merasakan hawa berbeda yang lebih hangat seperti dalam ruangan. Dia tentunya telah berhenti berteriak dan mencoba membuka mata, Minho berkata dengan pelan seolah membisikinya,

"Babo, jangan berteriak nanti banyak yang denger! lu udah di dalam sini... tenanglah!"

Dengan calm tanpa rasa malu dan gugup Suzy langsung balas dengan ekspresi datar,
"Hey, gue mau makan!"

.

Suzy memperhatikan tangan Minho yang dengan lihai sedang memasak bibimbap sederhana untuknya. Suzy yang duduk di meja makan menjadi semakin lapar karena aroma yang menggoda hidungnya. Selesai memasak, Minho menyodorkannya ke arah Suzy dan duduk di depannya.

"Enak??"
setelah mencoba sesendok penuh, dia mengangguk dan memakannya dengan lahap.

"Emangnya masuk kelas remedial itu berat banget ya? seumur umur gue belom pernah tuh!" ujarnya mencoba ramah, namun Suzy malah ngiranya dia menyombong.

"Lo mau masuk kelas remedial? huh? gih sana gantiin gue!" balas Suzy ketus

"Errss... jiin..." Minho menggaruk kepala nya frustasi, bingung banget sama jawaban Suzy yang ngawur. "Gue kan cuma nanya aja..."

"Emmmgghh..." Suzy bergumam sambil berpikir dengan mulut yang penuh makanan, ekspresinya terlihat lucu dan sangaat manis, "Ya berat lah!" ucapnya simple setelah membayangkan wajahnya Bu Hyuna yang tadi sibuk ceramahin mereka semua, muka Bu Yoona yang pasrah dengan ekspresi 'Ohh,, pleasee!' ataupun  semua anak-anak yang membenci matematika terpaksa harus mengerjakan 30 soal dengan rumus membingungkan.

"Sudah abis!" Suzy langsung mencari pulpen di saku blazer nya, dia berniat buat nulis nomer handphone umma nya buat Minho, sebagai tanda terima kasih..

"Kayaknya gue tadi naro pulpen di sebelah sini deh..." dia terus mencari ke seluruh kantung yang ada di pakaiannya.

"Buat apa?"
"Buat ngasih lu nomer umma, lu bisa minta uang ganti untuk makan malam ini... yah, paling enggak lu bisa ngomong sama dia kan? lu kan fansnya umma"

"Gak usah..." Minho menumpukan dagunya di tangannya, sedangkan sikutnya tertumpu di meja. Dia menatap Suzy dengan mata basah yang terpesona.

"Gue rasa gue udah punya 'idola' yang lain..." ucap Minho menatap Suzy lembut, tapi tampaknya Suzy gak menyadari hal itu karena tangannya masih sibuk ngerogoh saku-saku blazer.

"Apaan nih?" Suzy mendapati ada kartu atm di sakunya, Minho langsung merubah ekspresi bodohnya tadi menjadi ekspresi stoic seperti biasa.

Di atas kartu atm itu tertempel kertas nota,
'Aku takut kau kekurangan uang, kalau itu terjadi segeralah pakai ini ya? aku rasa Yoorin pun lupa memberi mu uang... >appa'

disitu juga tertera nomer pin nya, Suzy kaget dan baru menyadari hal itu,
"Issh appa, kenapa gak bilang dan ngasih langsung dari tadi pagi aja?"

"Hey, wae?"
Suzy segera menunjukan kartu atm itu ke depan wajah Minho, yang tentunya dibalas dengan tawa Minho yang melihat wajah polos Suzy yang kecewa dan kesal

"HAHAHAHAHAHA.....!"
"Dia menaruh nya di tempat yang bahkan gue gak tau kalo ada saku disitu!!" balas Suzy sambil memanyunkan bibirnya
"HAHAHAHAHAHA....!"

"Eh, sekarang lu yang harus tanggung jawab, anterin gue pulang! Jieun-unnie lho yang nyuruh!"

Padahal sebenernya Jieun-unnie cuma sekedar bilang pergi ke rumahnya aja kalo lapar, gak sampe nyuruh Minho temenin Suzy pulang. Ini sih hanya akal-akalan Suzy aja karena dia takut sama anjing tadi dan jalanan yang sepi.

.

Hanya ada mereka berdua yang lewat di jalanan saat ini. Tak ada suara yang terdengar, cuma ada suara jangkrik malam dan bunyi hentakan kaki Minho juga suara roda dari gesekan sepatunya Suzy. Aroma yang tercium pun cuma bau khas malam dan kolon mint nya Minho yang membuat malam terasa makin dingin. Perjalanan terasa cukup lama,

"Gue masih lapar..." ucapnya datar
"Hah? kenapa baru bilang pas udah setengah jalan begini? emang yang tadi kurang ya?"

"Orang baru kerasanya sekarang!"
"Ah, ya udah... di daerah jalan di belokan sana ada mini market, sepertinya mereka buka 24 jam. Mau kesana? tapi kita harus menempuh jalan lagi..." kata Minho. Karena letak mini market ini dekat dengan jalan raya, jadi wajar saja bila selalu buka.
"Gwenchana...."
 .

"Mau?" Suzy menyodorkan sebuah roti sandwich dan sebotol teh kemasan yang dia beli barusan menggunakan kartu atm Yomin, Suzy nya sendiri udah duluan memakan sandwich miliknya. Sekarang dia dan Minho sedang duduk di kursi panjang di bawah lampu jalan. Suasananya sepi, hanya nampak beberapa orang yang baru pulang kerja dan menuju rumahnya masing-masing.

Minho menggelengkan kepala,
"Anggap aja pembalasan gue atas bibimbap tadi..." jawab Suzy masih keukeuh menyodorkan sandwich dan sebotol tehnya itu. Mau gak mau, Minho menerimanya meskipun perutnya mah udah kenyang banget.

"Gue baru tau lu takut anjing..."
"Heeuung!" Suzy menunduk malu, bagi dia itu suatu aib banget.
"Anjing penjaga Sooyoung emang gitu, dia suka curiga sama orang-orang asing termaksud elu... tapi tuh anjing ramah banget kok sama kami berdua, ah malah kadang gue suka main sama dia!"
"Mustahil!" mata Suzy menyipit ragu
"Terserahlah..."

"Gue baru sekali nyoba sandwich mini market, rasa nya lumayan meskipun masih lebih enak bikinan Jaejoong sih!" kata Suzy

'brek!' Minho membuka bungkus sandwich nya dan mulai memakannya.

"Lu itu kan hampir sama kayak gue! yang rumahnya keseringan cuma ada nuna/oppa doang, tapi mustahil banget lu gak pernah bisa masak! dan mustahil juga lu gak pernah beli makanan kayak gini walaupun dalam waktu kepepet, gitu?"

Suzy menggeleng, "Jaejoong yang selalu masak... dia ngelarang gue masak, bahkan ngedeketin dapur pun kadang gak boleh!"

"Berarti lu harus bersyukur dong?"
"Ne, gue bersyukur aja tuh!"

"Ya!" (hey) ucap Minho
"Ne?"
"Apa yang lu maksud waktu lu teriak ke gue pas di UKS...?"
"Ani!" Suzy mencoba tenang, "Gwenchanaa... lupakan aja! hanya luapan emosi yang keluar sendiri..."

"Ohhh, oke, itu alasan yang masuk akal kok! engg tapi cara lo mengatakannya seolah bilang gue itu orang jahat..."
"Jinjja? neoneun? gue sendiri sih gak ngerasa bilang lu itu orang jahat..."
"Oh, baguslah-,"

"Anu..." kini giliran Suzy yang mulai bicara,
"Ne?"
"Lalu, apa yang lu maksud saat..."
"Waeyo? jangan ragu buat bilangnya..."
"Maksud gue, kenapa selalu berbuat baik? yang lu lakuin malah lebih daripada yang di lakuin Jaejoong... lu itu, kayak terus selalu ada di manapun..."

"Ah, gue kan gak masakin lu tiap hari kayak Jaejoong... itu, mungkin hanya sekedar sifat tegang rasa gue yang berlebihan.. neon ara... gue ada di manapun? ya iyalah kita kan sekelas!"
"Ohh... geureoke... nan ara.." (seperti itu, gue ngerti)

"Ayo anterin gue pulang! keburu malem tau!" omel Suzy di kemudiannya, gara-gara Minho makan lama banget padahal sandwichnya Suzy aja udah abis dari tadi.

"Hey, sekarang aja udah jam 11... bukan keburu lagi tapi kan emang udah kemaleman..."

"Iriwa!" (ayo!) Suzy menarik lengan Minho yang masih terduduk di kursi panjang itu,

"Neoneun, nal butjaba?" (kau, menggenggam ku?) sebut Minho dengan ekspresi bingung
"Errss, ini tuh namanya 'menarik'!"

.

"Annyeongiran, Jaljjayo,ne?" (dah, selamat tidur ya!) Minho di depan pintu rumah Suzy,
"Ne, jaljja!" Suzy dengan perlahan menutup pintu,
"Eh, tunggu!"
"Wae?"

"Gue suka sama lu, dan gue bingung kenapa itu terjadi... karena kalau dipikir oleh namja manapun di sekolah.... lu itu biasa aja, bodoh, gegabah, judes, aneh, maniak cokelat-"

'Brugh!' pintu rumah seketika langsung Suzy tutup, agak kesal mendengar omongan Minho. Dia segera berlari ke kamarnya dan pergi tidur.

Minho, melanjutkan omongannya,
"Ah, sifat gegabah lu terbukti, lu gak mendengar ucapan gue sampe akhir... karena meskipun begitu, gue tetep suka lu dan gak akan mau mengubahnya sedikitpun..."

.

"Namja genius yang membenci dingin namun memakai kolon mint yang bersensasi dingin,
seringkali membuat gue kesal dan marah, membuat gue ingin memeluknya erat dan bilang betapa bodohnya dia..."

>Bae Suzy

-Khodi-

TBC...
Hahaha kutipan terakhir buat aku mau ngakak, apa kalian tersentuh? 
Bocoran untuk chap depan, aku rasa Suzy gak akan membohongi diri lagi tentang perasaannya. Yah, seperti yang kalian pikirkan (mungkin). Tapi cara Suzy ngungkapin perasaannya mungkin akan beda dibandingkan yeoja lain *smirk*

Seeya!


KAMSHA!!!

5 komentar :

  1. Akhirnya dipost juga..
    Chapter selanjutnya jangan lama-lama ya!!
    Gomapta..

    BalasHapus
    Balasan
    1. mudah-mudahan kalo gk ada halangan :3
      cheonmayo...

      Hapus
  2. Lanjut chingu jgn lama2 heheheh
    ais minho gmn gag ditutup pintunya, itu ngungkapin cinta or ngejek ckckckkc
    ayo dong suzy udh jelas U suka knpa masih ditutupin sih :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. mudah-mudahan... karena sekarang udah setengah jadi xD

      Hapus
  3. kapan sih jadian nya mereka berdua ,jdi pensarn klo udach jadian ke mana.
    jgan lma2 next chapter'a

    BalasHapus

Apresiasikan tulisan author :)