Minggu, 27 Januari 2013

[Chapter 17] FF: Venus vs. Mars

Chapter 17: '6 yeoja, 1 namja, 1 rumah, 1 orang gila'

Annyeong haseyo... chap ini simple banget, cast kayak Bu Yoona, umma dan appa nya Suzy ataupun Jaejoong gak akan ikut ambil peran. Mianhae untuk kinerja ku yang lambat di chapter-chapter akhir fanfic ini ._. Oh iya, ada yang tinggal di Yogya? awal bulan aku study tour ke sana... aku akui orang-orangnya ramah sangat ^^
Happy Reading~~!!

-Khodi-

Minho sampai di rumah, setelah mengantarkan Suzy kakinya cukup pegal. Dia segera menggantung sweater yang dia pakai untuk mencegah dingin dan segera pergi ke toilet untuk menggosok gigi lalu tidur,

"Ah, Suzy beneran kesini.... Pantes aja Jieun membuat seloyang kue tart cokelat besar sebelum pergi study tour, itu pasti buat dia....jeo, itu pasti buat dia?"

"YAH! LUPA GUE KASIH!!!"


.
.
.

"Huaa, melelahkan seperti nya nanti kita harus kelas remed lagi ya, Zy? kemarin hanya untuk membahas soal matematika mudah itu, err nan jicheo!" keluh Minah

Di hari yang cerah ini, Suzy, Amber, Hyosung, Sooyoung dan Minah sedang berkumpul di halaman belakang untuk menghabiskan waktu istirahat mereka. Amber terlihat sedang bermain dengan anak-anak lain di lapangan, Hyosung, Suzy, Sooyoung, dan Minah sedang mengobrol sambil duduk di bangku panjang. Suzy duduk paling pinggir kiri diantara mereka dan Hyosung di pinggir kebalikannya.

"Ers, yang harusnya lelah kan gue, lagi pula kenapa lu sengaja dapet nilai jelek?" kata Suzy datar
"Ne,ne, gue kan juga mau ngerasain ada di kelas remedial kayak apa!" ucap Minah

"Anu, bukannya kelas remedial hanya dilakukan sekali ya?" kata Hyosung dengan ragu
"Kok kalian malah ikut lagi nanti?" tambah si Sooyoung

Minah hanya tersenyum senang sedangkan Suzy di sampingnya menatap dengan mata lelah dan bilang,

"Kemarin kan matematika, hari ini nilai bahasa inggris ku yang jelek!"

"A-" Hyosung mau angkat bicara namun ada seorang namja berbau mint yang tiba-tiba duduk disamping nya.

"Makanya belajar!" kata namja tersebut yang tidak lain dan tidak bukan adalah Minho.

"Hiiii!" kontan Hyosung langsung berdiri kaget dengan aura dinginnya Minho itu, sedangkan Minah dan Sooyoung juga ikut berdiri ikutin Hyosung. Hanya Suzy yang masih terduduk di tempatnya.

"Annyeong!" sapa Minho kepada Suzy, mereka berdua duduk pinggir sama pinggir di bangku panjang halaman belakang sekolah tersebut. Sangat jauh dari kesan bersebelahan. Sedangkan 3 yeoja lainnya justru tetap berdiri di depan mereka, mungkin karena rasa penasaran yang ingin tau apa yang akan terjadi oleh Suzy dan Minho selanjutnya. Juga supaya lebih jelas melihat ekspresi bicara keduanya.

"Hnn..." kata Suzy datar sambil menatap ke lapangan, Minah, Sooyoung dan Hyosung menatap Suzy.
"Anu, soal kemarin ada yang lupa gue kasih tau!" kini 3 yeoja tersebut balik menoleh ke arah Minho.

"Mwo? kayaknya gue gak inget ketinggalan sesuatu kemarin..." kata Suzy,
"Kalian ngap-" ucap Sooyoung yang mulutnya langsung di bungkam oleh Minah, seolah memberi kode 'lihat saja pembicaraan mereka selanjutnya'

"Anya, bukan soal itu... tapi sebenernya Jieun udah bikin kue tart besar yang untuk lu, tapi gue lupa memberinya.."
"Jadi?"
"Datanglah ke rumah gue nanti, cuma buat ngambil itu doang kok! sayang kalo di biarin, nanti malah gue yang makan!"

"Oh iya soal iPod..." ucap Suzy mulai melenceng dari topik
"Ne? waeyo?"
"Gue belum kembaliin, nanti pas ke rumah lo gue kasih deh..."

"Hah? Minho minje-" kali ini malah Hyosung yang memotong pembicaraan Suzy Minho yang tentunya juga langsung di bungkam sama Minah.

"Gue kok liat sesuatu di telinga lu ya?" Minho segera mendekat ke arah Suzy, di telinga Suzy ada earphone tapi yang lain pada gak sadar soalnya dia hanya menyantolkannya di telinga kanan. Dia mendengarkan musik dari iPod Minho, iPod itu sendiri di kantongin di sakunya.

"Jangan mendekat, ketika lu ada di deket gue, dada ini terasa sakit!" kata Suzy datar tapi dengan nada ketus.

"Gue melukai lu ya? Mianhae hanya ingin ikut mendengar lagu yang lagi lu setel...."

Seketika Minah, Hyosung, dan Sooyoung shock abis! mereka curiga kalo kemarin ada sesuatu. Sedangkan Suzy memberikan earphone sebelah kiri ke Minho, mau gak mau Minho harus rada merapat, jarak mereka berdua kurang lebih 3 jengkal.

"Jangan mendekat!" omel Suzy
"Gimana gak harus deket? lu yang ngasih earphonenya..." Minho melihat jam tangannya, "Ah, annyeong gua ada urusan lain... nanti ke rumah gue ya!"

"ne...." kata Suzy teramat pelan, dia sadar ketiga teman yang berada di depannya sedang tersenyum meledek kepadanya, "Ehh? kalian kenapa??"

"Gue ikut ke rumah Minho nantii!!" kata Minah ngotot
"Ah, kalo ijin sama umma, aku pasti diperbolehkan..." kata Hyosung
"Gue mau cobain kue tart bikinannya Jieun-unnie! udah lama gak makan masakannya Jieun-unnie!!!" kata Sooyoung antusias.

"Oh iya Suzy-ah..." kata Hyosung dengan wajah ragu dan malu, "Apa yang barusan tadi itu pernyataan cinta??" Hyosung teringat waktu Suzy bilang dadanya sakit.

"ANIYAAA!!" teriaknya mengelak malu.

.
.
.

#di rumah Minho

Sebenernya, Minho agak keberatan atau bisa dibilang keberatan banget. Begitu dia tau yang ikut ke rumahnya bukan Suzy doang, udah gitu kesemuanya yeoja pula! tapi mau apa lagi, abis semuanya keukeuh mau ikut ke rumah dia sih!

"Yeaay! giliran kuu!!" ucap Sooyoung begitu senang, dia dan juga Minho, Hyosung, Amber, dan Seohyo yang lagi asik main monopoli di ruang tengah rumahnya Minho. Sebenernya sih gak semua nya asik, soalnya Minho udah nyerah daritadi, kalo Amber emang dari awal udah gak mau ikut main begituan, cuma Sooyoung dan Hyosung juga pastinya Seohyo yang masih semangat banget. Udah 3 jam mereka asik main beginian, waktu pun telah menunjukan pukul setengah enam sore.

Tunggu, kok bisa ada Seohyo? begini...
Amber kalap waktu semua nya ngasih tau dia kalo mereka akan main ke rumah Minho sehabis sekolah, otomatis Amber ikutan (dia ikut penasaran karena kejadian waktu istirahat di ceritain Minah). Tapi dia lagi gak bawa ponsel ke sekolah, alhasil sebelum ke rumah Minho mereka bakal lewat rumah Amber dulu supaya dia bisa izin. Pas Amber izin ke sang umma, tiba-tiba Seohyo nyamperin mereka semua dan ngambek minta ikut main begitu liat Minho. Terus monopoli nya punya siapa? Apa Minho masih nyimpen monopoli? tentunya itu punya Seohyo lah...

Suzy dan Minah?? Mereka masih sibuk remedial Bahasa Inggris tuh di sekolah...

"Unnie! kau masuk penjaraaa!" kata Seohyo senang, "Hyosung unnie, giliran mu! ya, haenseom oppa! oppa mau ikut main lagi juga tak apa!"

Sejak awal melihat Minho, tiba-tiba saja Seohyo menyebutnya dengan panggilan 'haenseom oppa' (handsome oppa) yang artinya oppa tampan. Amber mengernyitkan dahi begitu mendengar perkataan Seohyo dan bersegera menjitak saeng nya itu, tapi yang dilakukan Minho hanya tersenyum sambil mengusap kepalanya Seohyo.

"Aniya, oppa menonton nya aja!" kata Minho sambil menunjukan smile eyes nya. Disini, lebih terlihat seperti Minho lah sosok kakak Seohyo yang sebenarnya, padahal Amber aja dari tadi gak Seohyo ajak omong.

"Ahh...lapar.... mana kue tart cokelatnyaa!!" kata Minah melangkah masuk ke dalam rumah selayaknya pemilik rumah. Di belakangnya ada Suzy yang mengekor, dia masih sibuk membuka sepatu rodanya.

"Lho? tampaknya kali ini selesai lebih cepat, ya?" kata Hyosung
"Ne...!" kata Minah bahagia

"Heuuu... Minho punya yeoja saeng???!!!" kata Minah gak nyangka
"Anya, ini saengnya Amber..." jawab Minho
"Annyeong, unnie, Seohyo imnida.." sapa Seohyo
"Annyeong!"

"Suzy mana?" tanya Sooyoung

"Annyeong haseyo.." kata Suzy datar, "Adakah tempat dimana gue bisa duduk atau berbaring?" 

Tiba-tiba Suzy datang dengan langkah terseret dan sambil memegang tas di punggungnya. Wajahnya terlihat sangaaaat lesuu...mata nya datar dan kulitnya lebih pucat.

"Lu, terlalu maksain belajar!" kata Amber, sebenarnya sih kalo anak-anak pinter yang ikut remedial kayak gini pasti biasa aja, gak sampe pucet kayak Suzy. Liat aja Minah, bukannya lemes dia malah nunjukin ekspresi muka yang kelewat excited...!

Sooyoung sama Hyosung menunjukan wajah kasihan sekaligus panik dan heran, mereka berdua segera memegang lengan kanan dan kiri Suzy.

"Ho, Suzy di bawa kemana nih?" kata Sooyoung perlahan,

"Hmm... kamar gue aja!" kata Minho ikut kasihan liat Suzy yang selemes itu. Kamar Minho ada diatas, Sooyoung dan Hyosung segera membawa nya keatas. Minho menunjukan jalannya,

"Eh, jangaan! kenapa harus ke kamar Minho woy??" kata Amber sewot, tapi protesannya gak didengarkan lagipula Suzy nya sendiri nurut dibawa kemana aja.

"Haenseom oppa! Unniedeul! aku ikuut...!" Seohyo mengekor dibelakang.

"Ya, Minah! sebenarnya Suzy kenapa sih?" tanya Amber, di ruang tengah tinggal ada dia dan Minah doang.

"Molla!" kata Minah sambil tersenyum,
"Iyakah? gak mungkin.... ayo bilang kenapa??" ujar Amber penasaran

Minah menghela nafas,
"Anu, Amber-ah! tadi di kelas Suzy bilang kalau dia pusing banget kalo udah ketemu huruf-huruf dan bahasa inggris, jadi gue kasih dia obat sakit kepala... gak disangka dia meminum 3 tablet! padahal obat nya itu bisa bikin ngantuk...Bukan gue kok yang nyuruh dia minum segitu,, Suzy nya yang nekat." ujar Minah sambil cengengesan dan menggaruk kepala nya yang gak gatal, ngerasa sedikit bersalah udah bikin orang-orang panik.

Amber pun seketika langsung di buat terbengong....

.

"Suzy, Minho udah buatin teh hangat tuh...kok lu belom bangun juga?" ucap Sooyoung khawatir, sudah hampir sejam Suzy 'tertidur' dikasur nya Minho itu. Yang lain berdiri menatap Suzy dengan wajah cemas, Seohyo duduk manis sambil meminum susu cokelat hangat yang dibuatkan Minho untuknya.

Sooyoung, Hyosung dan Minho masih belum tau kalo penyebab utama Suzy lemes kayak gini tuh gara-gara obat sakit kepala yang bikin ngantuk. Karena sebelumnya Minah mohon banget sama Amber supaya gak ngasih tau itu karena apa, alesannya? dia mau ngetes seberapa pedulinya Hyosung dan Sooyoung sama Suzy. Dan anehnya Amber percaya, padahal tujuan utamanya Minah bukan ituu... tapi- euh!

"Aku curiga kalau Suzy ini sebelumnya memang udah sakit, terus dia maksain ikut remedial jadinya begini..." kata Hyosung

"Masalah nya tuh, dia begini nya di rumah gue... nanti kan dikira nya gue yang ngapa-ngapain dia!" ucap Minho yang langsung mendapat tatapan sinis dari Sooyoung, "Eh, mian!"

"Apa perlu gue panggil maid gue kesini?" ucap Sooyoung, tapi Amber sama Minah kompak menggelengkan kepalanya,

"Gak usah, Suzy udah pernah kayak gini sebelumnya kok! bentar lagi dia juga banguun!" ujar Amber ngeles, "Sebelumnya dia juga gak lagi sakit kok!"

"Ah, syukurlah kalau begitu..." kata Hyosung, matanya udah hampir mau nangis tadi.

"Hoaam... kok rame banget sih..." ucap Suzy dengan mata yang hanya terbuka 10%

"Suzy, lu gak kenapa napa kan?" tanya Sooyoung
"Ngantuk..." jawab Suzy "ini kasur siapa? nyaman banget.." lalu dia langsung lanjut tidur lagi

"Kasur... gue!" ucap suara beratnya Minho, Suzy langsung melek.

"Toilet dimana? gue mau cuci muka doong!!" kata Suzy langsung angkat kaki dari kasur itu sambil mengucek matanya,

"Di bawah samping dapur!" balas Minho yang kemudian Suzy langsung lari kesana.

"Ah! bagus deh Suzy gak kenapa-napa!!" kata Minah ikut seneng.

.
.
.

"Gue mau bagian gue sama Suzy yang paling besar yaaa!" teriak Minah begitu gembira, melihat Minho yang membawa seloyang kue tart cokelat besar yang kira-kira ukurannya lebih besar dari layar laptop Jaejoong. Di belakang Minho juga ada Sooyoung yang bawa piring-piring serta garpu. Yang lain sudah siap duduk melingkar di ruang tengah untuk menyantap kue tart tersebut, meskipun sudah pukul 7 malam tapi tak ada yang keberatan, memang rencananya mereka akan pulang malam kok!

"Kue nya aslinya itu buat Suzy doang, tapi ya gimana ya, kalo udah kayak gini..." ucap Sooyoung melirik ke arah Suzy, semuanya melirik ke arah Suzy mengharap diijinin buat makan tuh kue tart sama-sama.

"Gimana tuh zy, boleh gak?" tanya Minho to the point

"Boleh deh!" ucap Suzy singkat
"Asssiiiikkkk!!!"

Kue tart tersebut langsung dibagi menjadi 7, tentunya dengan ukuran potongan yang paling besar untuk Suzy...

"Ennaak!!" kata mulut kecil Seohyo dengan cokelat yang belepotan di sekitar bibirnya,
"Ya, Seohyo bi bibirmu itu ada cokelat!" kata Suzy memberitau, dia duduk tepat berhadapan dengan Seohyo.

Seohyo langsung membersihkannya, "Ya, unnie sudah bersihkah?"
"Be-" kalimat Suzy terpotong, Minho yang ada disamping Seohyo langsung mengambil tindakan untuk membersihkan sisa cokelat di bibirnya Seohyo.

"Gomawo, haenseom oppa... lakukan hal yang sama di bibir nya Suzy unnie, ne?" senyum Seohyo, kali ini malah bibirnya Suzy juga belepotan cokelat.

"Ne, kalau kau memaksa..." Minho sedikit merangkak untuk menghampiri Suzy dan membersihkan bibir Suzy dengan ibu jarinya lalu kembali duduk di tempat semula. Entah karena Minho bertindak cepat ataupun Suzy yang membatu, sebelum Suzy membersihkan bibirnya, Minho sudah melakukannya lebih dulu.

Hyosung, Sooyoung, dan Minah tercengang sama apa yang dilakukan Minho. Daan entah disengaja atau tidak, bibir mereka juga tersisa sedikit noda cokelat. Membuat Seohyo kembali berkata,

"Haenseom oppa, di bibirnya Hyosung unnie, Sooyoung unnie juga Minah unnie juga ada!" kata Seohyo antusias. Namun sebelum Minho mengambil tindakan, mereka bertiga sudah membersihkannya sendiri.

"Ya, kalian semua ini bisa tidak sih jangan makan belepotan!" kata Amber sewot.

"Mian, mian!" ucap Minah mencoba menenangkan Amber.

"Haenseom oppa, kau sekelas sama unniedeul ini?" tanya Seohyo dengan suara imutnya.
"Ne, kecuali Minah, dia 9.2, saeng!" balas Minho dengan manis.

"Oppa, sekolah di saat smp itu enak tidak?"
"Asal kau menikmatinya, akan terasa asik!"

"Oppa, di sekolah itu banyak yang kau sukai tidak?"
"Ah ituu, bagaimana aku menjawab nya ya?" kata Minho tersenyum, "Iya, ada satu orang yang ku sukai kok!"

'heuu' Suzy langsung menunduk malu. Yang lainnya langsung berhenti makan dan mencoba menyimak percakapan Minho dan Seohyo.

"Hah?" kata Seohyo bingung
"Waeyo?"
"Di sekolah oppa hanya suka sama seseorang? oppa tidak suka memakai seragam smp ataupun mendapat banyak teman?"

Ternyata Minho salah jawab pertanyaannya Seohyo, padahal maksud Seohyo 'apa' yang dia sukai di sekolah, bukan 'siapa' yang dia sukai.

"Eh, itu, maksud ku, iya.. tentu saja aku juga suka memakai seragam smp, mempunyai teman dan hal lainnya..." jawab Minho rada blushing, tapi blushingnya itu tertutupi oleh ekspresinya yang tersenyum. Gak nyangka aja, terjebak sama pertanyaan anak berusia 5 tahun.

"Ne, ne, pasti asik sekali..." Seohyo berhenti sejenak dan mencoba berpikir, lalu tersenyum meledek Minho, "Ya, haenseom oppa! oppa punya yeojachingu yaa!!??"

"Ani, ani... mana mungkin bisa begitu!" kelaknya
"Kalau begitu, ada yang oppa sukai kaaan??"
"Euh..." Minho menyerah dan gak bisa ngasih alasan lagi

"Bwahahahahaa....." seketika semuanya langsung ketawa (kecuali Suzy sama Amber yang cuek), Seohyo pinter banget ngejebak orang!

"Ah, oppa... tak usah takut begitu... mau oppa memberi tau nama yeoja itu, kemungkinan besar pasti aku tak akan tau... Oppa tak usah khawatir, tak usah memberi tau ku..." lanjut Seohyo lagi.
"Ah, bagus lah..." gumam Minho

.

"Hoaa... tidak adakah hal yang lain? gue bosen nihh..." kata Minah sambil guling-guliangan di sofanya Minho.

Setelah makan kue mereka semua masih di ruang tengah, Minho ajakin Amber tanding main PES 2013 di PS nya. Suzy, Hyosung, Sooyoung sama Seohyo masih nyaman main monopolinya. Sedangkan Minah, dia tadi ikut main monopoli tapi udah bangkrut duluan alhasil gak ada yang bisa dia lakuin sekarang.

"Aaah... gue bosen, disini tubuh gue gak bisa banyak geraak!!" keluh Minah, tubuhnya terasa panas, banyak energi dalam badannya yang gak bisa dikeluarin. Emang dasar si Minah, tenaganya selalu ada.

"Unnie, ayo ikut main lagi..." ajak Seohyo, tapi Minah menggeleng
"Aku ingin berlarian!"

"Lu gila ya? malem-malem gini mau ngapain?" tanya Suzy heran
"Bisa kok..." kata Sooyoung ragu, tapi dia gak meneruskan ucapannya.

"Iya, emang bisa... di deket sini ada lapangan umum, bebas buat siapa aja... udah gitu kawasannya deket ruko sama toko-toko di pinggir jalan, jadi gak akan ngeganggu kalo main kesituu..." terang Minho, "Yes gool!!!" ucapnya lagi sambil megang stik ps yang di balas dengan cemberutannya Amber.

"Lalu kita mau main apa?" tanya Hyosung, semuanya langsung melirik ke arah Minah, Minah hanya tersenyum gak tau harus jawab apa.

"Asssiik, terkadang aku suka nonton NBA, aku mau nonton kalian main basket dong? main basket ya??" ucap Seohyo yang di balas dengan anggukannya Minho.

"Ya udah, kalian main basket... gue pulang..." kata Suzy langsung pergi ke depan untuk pulang, entah sejak kapan diapun telah memakai tas nya lagi.

"Lah kok? Zy, jangan dong... lu kan jago main! nanti ace kita kuraang..." keluh Minah (nb: ace = pemain andalan)
"Iya, Zy... bukannya kau suka olahraga" ucap Hyosung

"Urusan gue kesini kan cuma buat makan kue tart nya doang, abis itu ya udah..." jawab Suzy simple

"Ayo, Seohyo... biar ada temen bareng kedepan..." kata Amber dan mengekori Suzy.
"T-tapi-" balas Seohyo merasa ragu.

Namun tiba-tiba, 'jeder!!' Petir menyambar

Seohyo langsung berteriak, Minho yang juga kaget langsung lari ke ruang tamu untuk melihat keadaan, setelah diintip dari jendela depan ternyata seketika turun hujan deras...

"Kalian masih mau jadi pulang?" tanya Minho, "Di luar deres banget tuh!"

Tanpa jawaban, Amber dan Suzy langsung kembali ke ruang tengah dan duduk tersila bersama yang lainnya.

"Lalu, kita harus apa??" kata Sooyoung menekuk lututnya dan menopangkan dagunya. Merasa bosan.
"Mollaaa.... aaa, gue ingin geraak..." kata Minah berteriak, energi nya gak tertahan

"Ada yang punya saran gitu?" tanya Minho ke semuanya, tapi gak ada yang bergeming

"Ah! aku punya permainan!!" kata Seohyo begitu semangat, "Aku baru menciptakannya dengan teman ku kemarin... t-tapi, mianhaeyo Minah-unnie... ini tidak memerlukan banyak tenaga..."

"Ah, gwenchanayo..." ucap Minah dan bangkit dari sofa lalu duduk menghampiri Seohyo, "Setidaknya ada hal yang bisa dilakuin.."
"Ne, Seohyo.. jelasin aja kayak gimana mainnya..." kata Suzy

"Ini seperti sebuah pengakuan... Kita akan main hompimpa, bila ada orang yang tangannya berbeda sendiri maka yang lainnya akan mengakui sifat orang itu dalam satu kata" kata bibir Seohyo begitu terdengar manis saat dia bicara.

Semuanya mengangguk, mengerti. Inti dari permainan Seohyo adalah seberapa jauh orang saling mengenal dan memahami sifat. Cukup cerdas untuk anak seumuran Seohyo membuat permainan ini.

"Na, dul, set!" hitung Minho, mereka semua memulai mempersiapkan tangan.

Di awal permainan, Minah mengeluarkan putih sendirian, "Hehehe, mianhae..!" ucap Minah

"Energik" (Hyosung)
"Tengil" (Amber)
"Centil" (Sooyoung)
"Cerewet" (Suzy)
"Bodoh" (Minho)
"Ramah" (Seohyo)

"Gomaptaa...." kata Minah begitu senang, padahal yang berkomentar baik cuma Seohyo.

"Na, dul, set!"

Kali ini setengah mengeluarkan hitam, dan setengah lagi putih.

"Na, dul, set!"

Minho mengeluarkan hitam sendiri, namun tiba-tiba dia membalik tangannya menjadi putih.

"YA! MINHOOO!!!" ucap yang lainnya, yang di balas dengan wajah datar Minho.

"Genius" (Hyosung)
"Genius" (Sooyoung)
"Ramah" (Seohyo)
"Sok!" (Amber)

"Dingin, sombong, sok pintar, menyebalkan, sok bisa, sok benar!!" kata Suzy

"Ehh? bukannya kita hanya perlu satu kata?" tanya Hyosung
"Kalau begitu, gunakan kata sifat pertama.... Suzy-ah, bilang Minho itu dingin" kata Sooyoung

"Wah, Suzy-unnie sudah akrab lama dengan haenseom oppa ya? unnie begitu tau banyak sifat haenseom oppa!" kata Seohyo
"Ehhh! bukan begituu!!" kelak Suzy

Minah masih belum menjawab, dia masih berpikir, dan kemudian berkata pelan dengan polos, "Lover"

"Hah?" sergah Amber gak percaya
"Ne, lover... ya, Minho lu itu seorang lover kan??" tanya Minah

"Jinjjayo?" tanya Hyosung, "Minho-ssi seorang lover? romantic!!!"

Minho terdiam, bingung mau jawab apaan.

"Ayo main lagi!!" kata Suzy berusaha menghilangkan tuh topik.

"Na, dul, set!"

Tak bisa dikelak lagi, sekarang gilirannya Suzy.

"Manis" (Sooyoung)
"Aegyo!!" (Minah)
"Ramah" (Seohyo)
"Asik" (Amber)
"Bodoh" (Minho)

Hyosung agak gugup untuk mengatakannya,
"Aku rasa aku terkadang bingung kenapa orang-orang menyebut Suzy bodoh, menurutku dia orang yang baik..."

"....." semuanya hening,

"Hyosung berkata terlalu banyak..." kata Minah
"Itu artinya mengambil kata sifat pertama..." ucap Sooyoung ragu
"Berarti 'bodoh'!" jawab Minho tanpa dosa.

"Suzy-unnie itu imut ya? Minah-unnie bilang unnie aegyo... bisa tunjukan?" tanya Seohyo penasaran.
"ANI" balasnya singkat

"Lihat lah~~ justru disaat seperti itulah dia aegyooo..." kata Minah bersemangat menatap Suzy sambil tersenyum lebar.

"Jinjjayo?? ne, ne... terlihat jelas...omo" kata Hyosung, Sooyoung disampingnya juga ikut tersenyum.

Minho dan Seohyo juga ikut menatap Suzy, Amber juga mulai begitu. Suasana jadi aneh bagi Suzy. Wajahnya memerah malu...

"Aish! kalian semua ini!!! Gue pulang..." Suzy mengangkat kakinya dan pergi keluar. Semuanya bingung padahal di luar hujan masih deras banget,

Suzy membuka pintu nya, yang lain menatap nya dari ruang tengah. Dia pergi keluar dan menutup pintunya.

1
2
3
4
5.....

Tiba-tiba pintu terbuka lagi, Suzy kembali masuk dengan rambut nya yang cukup berantakan tertiup angin yang cukup besar serta membawa rintik-rintik air membuat wajah dan bajunya justru menjadi sedikit basah.

"Gue terjebak disini..." ucapnya bete

Minho meleparkan handuk kepadanya, yang tentunya langsung dipakai untuk mengeringkan rambut dan mengusap wajah nya.

Yang lain... masih terdiam...

"Hujannya deras banget ya??"

"Gue mau buat teh hangat, ada yang mau?" kata Minho seraya beranjak pergi ke dapur, Seohyo mengikuti dari belakang, sedangkan yang lain masih tetap berada di tempatnya.

"Gue mauu!!" kata Minah cukup mewakili jawaban semuanya.

Beberapa detik kemudian, handphone Hyosung berbunyi, ada panggilan masuk yang segera dia jawab.

"Umma? waeyo? aku ada di rumah teman ku... ya, eh? itu..." Hyosung menutup speaker handphonenya dan sedikit menjauhkannya dari telinga.

"Wae?" tanya Sooyoung
"Umma bertanya teman ku itu namja atau yeoja..."
 "Jawab saja namja..." balas Sooyoung jujur
"Anu, kalau jawab begitu bisa jadi aku langsung disuruh pulang...tidak bagus berada di rumah namja jam segini..."

"bilang saja 1 namja dan 5 yeoja...." ujar Minah memberi alasan yang lebih akurat, yang disambung dengan anggukan nya Hyosung, diapun segera bicara pada ummanya lagi.

Beberapa saat kemudian,

"Mianhaeyo... aku harus pulang..." kata Hyosung yang sudah bersiap memakai tas dan sepatunya, meskipun masih hujan tampak nya itu tidak begitu masalah karena sebuah mobil silver milik appa nya telah menunggu di luar. Minho segera mengantar Hyosung ke halaman depan, sedangkan yang lain masih asik menyeruput teh masing-masing karena memang dia larang untuk ikut keluar. Alasannya Minho takut Minah bakal main air dan hujan-hujanan.

"Gomawoyo untuk semuanya, Minho-ssi..."  kata Hyosung
"Gwenchana, pulanglah..."

.

Beberapa menit kemudian, Minah juga di jemput untuk pulang, aslinya dia gak mau pulang tapi umma dan appa di rumahnya sudah terlalu khawatir. Seohyo merasa mengantuk dan meminta Amber untuk pulang. Sooyoung juga ngerasa gak enak sama mereka kalo pulang kemaleman. Dan Minho, dia hanya takut tetangga mengira hal aneh karena dia membawa banyak yeoja kedalam rumah padahal orang tua dan Jieun unnie sedang tidak ada!

"Unnie, aku mengantuk!" kata Seohyo sambil menarik blazer Amber dengan mata yang menyipit, dia telah merapikan monopolinya dan bersiap ingin pulang. 

"Sebaiknya gue panggil supir untuk mengantar kalian ya? gue ke rumah dulu ya!!" ujar Sooyoung dan bergegas pergi keluar tapi tangan Minho menahannya.

"Ani, gue punya 2 payung dan itu cukup untuk mereka semua...!" kata Minho datar
"Waeyo? kenapa gak mau?" tanya Sooyoung gak ngerti
"Gwenchana!!" balas Minho dengan nada ketus lalu membuang muka, dalam hatinya dia hanya takut di ledek umma nya Sooyoung karena membawa banyak yeoja.

"Ah, kalo gitu gak apa dong kalo pake mobil appa aja?" ucap Sooyoung lagi
"ANI!!" jawab Minho

"Ya, Minho?" kata Amber heran, Seohyo yang melihat mereka semua keheranan.

"Ya udah lah, kalo dia mau nya begitu! mana payungnya?" kata Suzy

.

"Sebaiknya kalian berdua menaruh blazer sekolah ke tas aja!" ucap Minho kepada Amber dan Suzy.

Sekarang mereka ada di kamar Minho untuk meminjam jaket, karena cuaca di luar pasti dingin dan meskipun akan memakai payung mereka gak sepenuh nya yakin akan terhindar dari rintikan air hujan.

"Nih..." Minho memberikan 3 jaket bewarna hitam, biru tua, dan cokelat kepada Suzy, Amber dan Seohyo. Dia sendiri sudah mengenakan sweater abu-abu.
"Aku mau yang cokelat!" kata Seohyo antusias.

"Kyaa... yang ini imut banget!" kata Sooyoung dengan teriakan kagum nya yang memecah suasana. Minho gak sadar kalo Sooyoung juga ikut ngobrak-ngabrik sisi lemari nya yang lain. Mata Seohyo berbinar, dia berlari mendekati Sooyoung dan mengabaikan jaket cokelat yang barusan diberi Minho.
"Aku mau yang bertelinga kucing!" kata Seohyo.

Sooyoung menemukan 4 buah jaket yang sangaaat imut. Ada yang berwarna cokelat pastel dengan tudung yang diatas nya terdapat hiasan seperti telinga anjing, berwarna hitam dengan tudung telinga panda, berwarna pink putih dengan tudung telinga kucing serta berwarna putih dengan tudung telinga kelinci. Sekilas terlihat seperti jaket untuk couple, eh bukan- ini lebih mirip seperti jaket keluarga. Minho sangat membenci keempat jaket itu, mungkin imut tapi.. apa yang di pikirkan Jieun unnie saat membeli semua ini? menjadikan keluarga kecil mereka menjadi maskot?

Seolah tau apa yang dipikirkan Sooyoung, Suzy dan Amber segera bergegas memakai jaket yang terlebih dulu Minho kasih. Meskipun gak suka, seenggak nya mereka gak akan memakai jaket keluarga itu!

"Buruan... gue ngantuk dan ingin pulang..." kata Suzy datar melangkah keluar dari kamar itu diikuti dengan langkah Amber dan Minho di belakangnya.
"Ayo bergegas, sebelum jalanan bertambah becek karena hujan.." kata Minho (ikut) datar

"Hae-haenseom oppayaaa..." kata Seohyo lembut, agak kaget melihat perilaku 'dingin' barusan. Minho otomatis menoleh, melihat Seohyo dengan muka memelas seperti itu membuatnya heran juga bingung.

"Hanbonman...." (sekali saja) ucap Seohyo. Minho melirik Suzy dan Amber yang langsung dijawab, "ANI!"
"Hanbonman-unnie... jadi tidak imut kalau hanya aku yang memakainya..." 

"Apa salahnya memakai jaket ini sesekali?" kini Sooyoung mulai ikut bicara, "Lagi pula, dari pada jaket ini gak pernah dipake dan dipendam di lemari terus, mending pake aja... lagian gak ada orang dari sekolah yang bakal liat kalian pake ini kok!" ujarnya membela Seohyo

Akhirnya, mereka bertiga kasihan juga ngeliatnya. Dengan cepat, Suzy dan Amber langsung mengambil jaket keluarga itu. Amber mendapatkan jaket panda dan Suzy mengambil jaket anjing. Mereka memegang nya erat seolah gak akan mau ditukar oleh jaket lain. Hanya tersisa jaket kelinci yang akan dipakai oleh... ehm- Minho...

"Lo curang!" bentak Minho
"Masa bodo!!"

.

"Di luar masih cukup deras, awas tas lu basah! gue cuma punya payung 2, nih buat lu pake bareng Amber... gue berdua Seohyo aja...pegang yang bener! jangan sampe ketiup angin...!" ujar Minho panjang sambil menyerahkan sebuah payung ke Suzy. Barusan dia abis nganterin Sooyoung pulang.

Seohyo menggenggam erat tangannya Minho badannya yang mungil membuat jaket yang di pakai nya terlihat sangat longgar, sedangkan Suzy malah menutup mulut dengan tangan kanannya sambil menekan perut dengan lengan berusaha menahan ketawa. Di sisi lain Amber malah udah ketawa lepas.

"Hahahahah!! Minho imut bangeet~~!!" ledek Amber saat melihat Minho memakai tudung di kepalanya untuk mencegah dingin karena tentunya ada telinga kelinci panjang yang dengan imut terjuntai di kepalanya. Meskipun telinga itu gak berdiri tegak tapi itu alasan cukup sangat teramat lucu untuk menertawakan Choi Minho.

"Diam lo!!"

.

"Balon ku ada limaa.. rupa-rupa warnanyaa..." ucap Seohyo menyanyikan sebuah lagu. Dia satu payung bersama Minho, Minho dengan hati-hati memegang tangan Seohyo dan menuntun jalan bocah itu. Langkah yang selaras membuat mereka baik-baik saja tanpa kena rintikan air hujan. Minho tidak memakai tudung kepala seperti tadi, begitupun Amber dan Suzy. Yang memakainya hanya Seohyo.

Lain lagi dengan Suzy dan Amber, langkah mereka gak kompak! beberapa kali Suzy ketinggalan atau melangkah duluan membuat punggung dan pundaknya kebasahan. Awalnya Amber baik-baik aja, karena dia yang memegang payungnya. Tapi akhirnya dia juga kena waktu tukeran megang payung sama Suzy.

"Neoneun gwenchana?" tanya Minho pada Suzy dan Amber yang ada disampingnya.
"Gwenchana..." balas keduanya bersamaan.

"Oppa, aku mengantuk!" kata Seohyo sambil mendengak ke arah Minho.
"Yah, mau gimana lagi ya? sabarlah gak akan lama lagi sampe..." jawab Minho
"Unnie, gendong aku!" kini Seohyo menatap Amber yang berada di sampingnya.
"Punggung gue basah, nanti kalo lu demam... yang disalahin gue.."

"Sini, biar aku saja yang menggendongmu..." kata Minho seraya bersiap menjongkokan tubuh nya agar Seohyo dapat dengan mudah naik.
"Aku sudah banyak merepotkan haenseom oppa, aku mau di gendong unnie saja.. agar bila aku tertidur, esok pagi nya aku sudah ada di kasur umma..." jawab Seohyo dengan lucunya.

Akhirnya mereka menepi ke teras sebuah ruko kecil yang sedang tutup, dengan cepat Seohyo naik ke punggung Amber mereka bersiap untuk jalan lagi.

"Mau tukeran jaket sama gue gak? jaket gue kering kok!" kata Minho
"Ani!"

"Yah... gue dimana???" kata Suzy bingung, karena kini dia dan Amber juga ikut berbagi payung sama Seohyo.
"Sama haenseom oppa aja..." usul Seohyo

Mau gak mau siih... harus gitu...!

.

"Ini udah yang ketiga kalinya, gue bilang jangan menjauh!" kata Minho kepada Suzy yang berjalan dengan langkah gugup juga tergesa.
"Mian, mian!!"

"Annyeongiran gaseyo~ haenseom oppa!" kata Seohyo. Amber berjalan ke teras rumahnya.
"Loh udah sampe??" kata Minho bingung, gak kerasa banget. Padahal dia jalan lambat supaya Suzy gak  kena hujan kalo langkahnya kecepetan apalagi Amber yang keberatan gara-gara gendong Seohyo.

"Oh iya, kapan gue balikin?" tanya Amber, bermaksud mengembalikan payung dan jaket Minho.
"Kapan aja...."

"Itu artinya rumah lo sebentar lagi kan?"
"Ne, tapi gak deket-deket banget..."
"Oh iya, Amber bilang ada orang gila di sekitar sini"
"Pfftt... tenanglah, di hujan yang deras seperti ini.... pasti orang gila itu berteduh, gak mungkin dia berkeliaran.." kata Minho sambil nahan ketawanya.

"Oh iya, ngomong-ngomong kalo ada orang gila kenapa kemarin lu bisa ke rumah gue?"
"Gue ummh..." Suzy gugup "Lewat jalan memutar"
"Hahahaha!" Minho tertawa begitu lepas, meskipun begitu dia berusaha agar tidak terlalu keras dan membuat   para tetangga mendengar.
"Ayo, baiknya lewat jalan memutar juga!" kata Suzy serius, tapi Minho mengabaikannya dan terus berjalan lurus.

"Ayo buruan lewat jalan muter!!" Minho mengabaikannya dan malah berjalan makin cepat, otomatis Suzy pun ikut jalan cepet-cepet, badannya agak merinding melihat ada orang yang berpakaian celana boxer selutut bertelanjang dada dan memakai jas dengan rambut acak-acakan sedang berjalan berputar di tempat seolah tak peduli badannya kehujanan.

"Minho!!" bentak Suzy, namun lagi-lagi Minho mengabaikannya.
"Lu pernah denger mitos tentang orang gila gak?" tanya Minho
"Wae? aneh-aneh aja!"
"Ayo tanyakan sesuatu! mungkin dia bisa menjawab benar!"
"EH LU!" Minho menarik tangan Suzy agar bisa berjalan lebih cepat lagi.

"Annyeong haseyo ahjussi~~" sapa Minho dengan ramahnya, kepada orang gila yang kini berhenti berjalan dan berada di hadapannya.
"Malam yang sunyi nan suram berlangit tanpa bintang diriku berada di bawah lampu jalan menyusuri lembah kehidupan yang tak berujung..."

"Heu..." jidat Suzy berkerut sangat bingung dengan perkataan orang gila itu, sebaliknya Minho justru tersenyum.

"Kira-kira kapan hujan ini berakhir?" tanya Minho, dia berpikir diawal pembicaraan harus mencoba bertanya pertanyaan simple dulu.
"Ketika 1/3 malam akhir, sebelum sang surya menunjukan sinarnya di ufuk timur..."

"Maksudnya apa?" tanya Suzy nengok ke Minho.
"Fajar nanti..."
"Ooohh..." kini Suzy udah gak terlalu takut lagi sama orang gila itu, karena sepertinya dia ramah.

"Apa kau tidak kedinginan..?" sekarang Suzy yang nanya, cukup heran lah ngeliat seseorang di bawah hujan malem-malem kayak gini.
"Rintikan air langit ini, tak asing bagiku..."

"Hey ahjussi, yeoja ini melakukan remedial 2 kali! apa nilainya kali ini bagus?" tanya Minho sambil menunjuk Suzy, "Ya! lo ini!"
"Peduli setan dengan sesuatu yang bernilai, yeoja ini tak sanggup menggapainya..."
Seketika Minho langsung natap Suzy meremehkan.

"Ahjussi, menurut mu dia bagaimana?" tanya Minho lagi-lagi sambil menunjuk Suzy, sebuah pukulan dari sikut Suzy sukses menimpa pinggang Minho.
"Seperti gelombang air laut menjadi ombak karena angin, yang di bawahnya terdapat kerang mutiara putih berharga yang tak sekali pun sempat ia sentuh..."

"Maksudnya apaan seeh?" tanya Suzy jengkel menghadap ke Minho, namun Minho masih saja mengabaikannya. Otak Suzy sudah bekerja terlalu berat untuk mencerna kata-kata yang gak sama sekali dia ngerti maksudnya apa.

"Ini..." Minho mengeluarkan sejumlah uang dari saku celananya, "Mungkin cukup untuk beli kopi pagi nanti, Gomawo untuk semuanya, Ahjussi!"
tiba-tiba orang gila itu menepuk pundak nya Minho, "Jangan gegabah... kau akan menggapai tujuan mu!"
"Heu, ne ne..." kata Minho gugup.

.

"Ini iPod lu..." kata Suzy membuka tas nya dan memberikan iPod berikut headset ke Minho, "Ini jaket lu..." katanya lagi seraya membuka jaketnya saat itu juga.
"Lo denger ucapan orang gila tadi? gue rasa lu gak perlu nonton tv sampe larut dan harusnya segera belajar!"
"Berisik,!"

.

Sementara itu di rumah Amber...

"Amber, teman mu baik sekali ya? dari jaket yang kau dan Seohyo pakai aku yakin dia pasti yeoja. Baik sekali dia meminjam kan payung dan jaket...." kata umma nya Amber.
"Heuh, iya iya.. dia yeoja..." kata Amber bohong, habis selama ini umma nya cuma tau kalo chingu nya Amber itu ya anak-anak basket yang rata-rata namja sama Suzy. udah.

"Besok aku akan mencuci jaket nya sebagai tanda terima kasih...."
"Ne umma, terserah umma saja..."

Umma Amber segera pergi dari kamar nya Amber itu, dan menutup pintu nya. Tiba-tiba Seohyo masuk,
"Ya, unnie..."
"Waeyo?"
"Gwenchana..."

"Kenapa lu itu cepet deket banget sih sama Minho? gak bagus terlalu akrab sama orang asing..."
"Hah? haenseom oppa bukan orang asing kok! dia malah udah ngasih tau rahasia terbesarnya kepadaku!!" kata Seohyo bangga

"Apaan tuh?"
"Rahasia!"
"Cepet bilang, apaan itu??" tanya Amber penasaran.
Seohyo menggeleng, "Gue akan traktirin lu es krim big size dengan saus strawberry di atasnya!!" kata Amber

"Haenseom oppa menyukai Suzy-unnie..."

"Berita basiiiiii!!!" teriak Amber

-Khodi-

Bersambung...
Kalian suka kepolosan Seohyo kah? atau suka sebutan Haenseom Oppa?? wkwkwk
Mudah-mudahan chap depan akan lebih banyak adegan serunya dibanding chap ini :)


KAMSHA!!!


4 komentar :

  1. mkin sweet jha ni ceritanya
    minzy klow lg gobrol berdua yg lain di cuekin...hihihi
    lnjut thor jgan lma2.....

    BalasHapus
  2. seohyo polos banget, lucu kekekekek
    seohyo itu ma bukan rahasia lagi kekekkek semua tau itu kekekek
    lanjut chingu, jgn lama2 dong kekek. chingu moment minzy dong banyakin :)
    kpn nih suzy-minho jujur ma perasaan mereka?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk padahal aku gak suka anak kecil... tunggu chap depan aja :)

      Hapus

Apresiasikan tulisan author :)